Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) akan menyesuaikan tarif atau merchant discount rate (MDR) layanan QRIS bagi usaha mikro mulai bulan depan. Penyedia jaringan pembayaran PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) menilai penyesuaian itu tak akan memengaruhi minat transaksi QRIS usaha mikro.
Direktur Artajasa Siti Hidayati mengatakan BI akan mulai menetapkan tarif MDR QRIS bagi usaha mikro sebesar 0,3 persen per 1 Juli 2023. Sebelumnya, tarif MDR QRIS bagi usaha mikro ini 0 persen.
Menurutnya, segmen usaha mikro memang sangat sensitif terkait dengan tarif. BI pun menurutnya telah sangat berhati-hati dalam menerapkan tarif MDR QRIS.
"Ini agar jangan sampai dengan penerapan MDR QRIS usaha mikro tidak mau lagi pakai QRIS," kata Siti pada Senin (26/6/2023).
Ia mengatakan penerapan tarif MDR QRIS itu dikenakan agar ekosistem pembayaran QRIS bisa berkelanjutan. Penyedia jasa pembayaran seperti bank dan teknologi finansial (fintech) menurutnya mengeluarkan biaya atas transaksi QRIS.
"Maka tarif ini wajar mulai dari 0,3 persen. Di balik tarif itu juga ada manfaat yang didapatkan," katanya.
Baca Juga
Baik penyedia jasa pembayaran serta pelaku penyedia jaringan pembayaran seperti Artajasa juga mengantisipasi atas risiko keamanan agar merchant maupun pengguna bisa bertransaksi QRIS dengan aman.
Menurutnya, usaha mikro memang bertransaksi harian dari QRIS dan kemudian dikenakan tarif. Akan tetapi, dengan ekosistem yang terbangun, usaha mikro pun merasakan manfaatnya. Ia mengatakan sosialisasi pun semakin digencarkan agar penggunaan QRIS itu semakin masif.
BI sendiri telah melaporkan jumlah pengguna QRIS pada akhir Mei 2023 mencapai 35,8 juta orang dengan jumlah merchant 26,1 juta. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan dari jumlah pengguna dan merchant tersebut menghasilkan total volume transaksi sebesar 744 juta.
"Total volume transaksi sebesar 744 juta sejalan dengan pengembangan fitur QRIS di domestik dan antarnegara,” ujarnya dalam konferensi pers, pekan lalu (22/6/2023).
Saat ini BI diketahui sedang dalam proses kerja sama dengan sejumlah negara, antara lain Singapura, China dan Jepang untuk perluasan QRIS antarnegara. BI berencana memperluas penerapan QRIS dengan bank sentral Singapura, Jepang, India, China, dan Korea Selatan.
Pembahasan terkait dengan kerja sama pembayaran melalui kode QR tersebut masih terus berlangsung. Sejauh ini Indonesia telah mengimplementasikan pembayaran QRIS lintas negara dengan Thailand dan Malaysia.