Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan fintech peer-to-peer lending (fintech) alias pinjaman online (pinjol) PT Alami Fintek Sharia mencatat penyaluran pembiayaan perusahaan mencapai Rp1 triliun per semester I/2023. Capain ini tumbuh 14 persen secara tahunan (year-on-year).
Direktur Utama Alami Fintek Sharia Harza Sandityo mengatakan bahwa peningkatan penyaluran pembiayaan Alami disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya teknologi yang digunakan perusahaan yang mampu memberikan solusi pembiayaan dengan cepat dan efisien, sehingga proses pengajuan hingga persetujuan pembiayaan menjadi lebih mudah dan cepat.
“Selain itu, kami juga menyediakan akses pembiayaan bagi UMKM yang sebelumnya sulit mendapatkan layanan dari bank, sehingga semakin banyak pelaku usaha yang memilih Alami,” ujar Harza kepada Bisnis, Selasa (1/8/2023).
Harza menuturkan sejak beroperasi pada 2019 hingga semester I/2023, total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp5,25 triliun.
“Hingga akhir tahun 2023, kami menargetkan penyaluran pembiayaan Alami tumbuh lebih dari 40 persen secara tahunan,” tuturnya.
Dia mengatakan strategi yang dijalankan perusahaan untuk mengejar target yakni melalui kemitraan strategis, inovasi produk dan layanan, penguatan manajemen risiko, peningkatan pengalaman pelanggan, hingga kepatuhan regulasi dan standar industri.
Baca Juga
“Kami berkomitmen untuk mematuhi peraturan dan standar industri yang berlaku untuk membentuk ekosistem industri yang sehat dan berkelanjutan ke depan,” tutup Harza.
Kinerja Alami pada 2022
Sementara itu dilihat dalam laman perusahaan, pada akhir Desember 2022 Alami memiliki aset Rp15,22 miliar. Jumlah ini susut 52,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp31,99 miliar.
Penurunan aset Alami pada tahun lalu disebabkan penurunan aset lancar maupun aset tidak lancar. Pada aset lancar, Alami mengalami penurunan dari Rp27,8 miliar menjadi Rp13,61 miliar. Sedangkan aset tidak lancar susut dari Rp4,19 miliar menjadi Rp1,6 miliar.
Sementara dari sisi liabilitas, Alami mengalami penurunan dari Rp26,76 miliar menjadi Rp8,09 miliar. Sedangkan ekuitas naik dari Rp5,22 miliar menjadi Rp7,12 miliar.
Penurunan ekuitas tidak berdampak banyak pada pos laba perusahaan. Perusahaan pinjaman online berbasis syariah itu mencatatkan kenaikan laba komprehensif menjadi Rp1,9 miliar. Kenaikan laba ini ditopang meningkatnya pendapatan jasa dari Rp35,9 miliar menjadi Rp72,75 miliar.