Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zurich Syariah Bidik Laba Tumbuh Dobel Digit pada 2023

Target Zurich Syariah ini sejalan dengan capaian laba yang cukup baik sejak tahun pertama perusahaan memisahkan diri alias spin-off dengan induk usaha.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin (19/9/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin (19/9/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) menargetkan dapat mengantongi pertumbuhan laba hingga dua digit hingga akhir tahun ini.

Target tersebut sejalan dengan kinerja yang ditorehkan perusahaan pada separuh pertama 2023.

Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak mengungkapkan bahwa Zurich Syariah secara top line atau pendapatan (kontribusi) mengalami peningkatan sebesar 25 persen secara year-to-date (ytd) sampai dengan semester I/2023.

Di sisi bottom line atau raihan profit, Zurich Syariah juga mengalami pertumbuhan sebesar dua digit pada enam bulan pertama 2023.

“Kami ekspektasi sampai akhir tahun ini, bottom line atau profit kami bisa mempertahankan pertumbuhan dua digit,” ujar Hilman dalam acara Media Trip di Aceh, Rabu (2/8/2023).

Hilman menuturkan sejak tahun pertama perusahaan memisahkan diri alias spin-off dengan induk, Zurich Syariah sudah beroperasi dengan membukukan profit yang cukup baik.

“Kami dari tahun pertama [spin-off] sudah profit dan tentunya seiring dengan kenaikan dari pendapatan atau revenue, kami ekspektasi profit juga semakin bertumbuh,” pungkas Hilman.

Adapun, perusahaan menutup tahun buku 2022 dengan laba sebesar Rp5,31 miliar dan pendapatan ujrah pengelolaan dana tabarru’ senilai Rp192,07 miliar.

Sepanjang 2022, Zurich Syariah membukukan total aset senilai Rp1,3 triliun dari sebelumnya hanya Rp1,13 triliun, atau meningkat 15,78 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sementara itu, total liabilitas yang ditanggung perusahaan menanjak 30,18 persen yoy menjadi Rp675,84 miliar, sedangkan total ekuitas turun 1,67 persen yoy menjadi Rp327,98 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper