Kinerja Keuangan BABP dan NOBU
Corporate Secretary NOBU Mario Satrio juga mengatakan rencana sinergi yang dilakukan dengan Bank MNC akan membawa dampak positif terhadap kinerja perseroan.
"Setiap corporate action yang dilakukan perseroan sejalan dengan POJK Konsolidasi Bank Umum dan bertujuan untuk mendukung pengembangan volume usaha perseroan dalam jangka panjang guna mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Mario.
Kedua bank saat ini memang masih masuk pada KBMI I atau bank yang memiliki modal inti kurang dari Rp6 triliun. Apabila keduanya digabungkan, modal inti entitas gabungan menjadi di atas Rp6 triliun atau masuk KBMI II.
Kinerja Keuangan BABP dan NOBU
Saat ini NOBU dan BABP belum mengeluarkan laporan kinerja Juni 2023. Kedua bank telah bersurat ke OJK bahwa tengah dilakukan audit. Seperti diketahui, laporan keuangan semester I tidak ada keharusan diaudit. Biasanya perusahaan melakukan aksi korporasi jika melaksanakan audit atas kinerja keuangannya.
Sedangkan hingga triwulan I/2023, NOBU mencatat total laba bersih sebesar Rp29,35 miliar. Mengacu pada laporan keuangan perseroan, kinerja positif bank dalam mencetak laba seiring dengan meningkatnya margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang tumbuh 48 basis poin (bps) menjadi 3,51 persen pada kuartal I/2023. Di samping itu, Bank Nobu juga turut mencatatkan pendapatan bunga bersih meningkat 22 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp176,06 miliar dari posisi pada periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp144,67 miliar.
Baca Juga
Sedangkan MNC Bank (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo dalam periode ini meraup laba bersih Rp21,83 miliar. Naik lebih dari dua kali lipat atau 166,03 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Laba bersih Bank MNC per Maret 2023 itu didorong oleh ekspansi penyaluran kredit sehingga membuat pendapatan bunga bank pada kuartal I/2023 naik 23,11 persen yoy jadi Rp318,80 miliar.