Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikuti Arahan OJK, Unit Usaha Syariah Asuransi Astra Pastikan Bakal Spin-Off

Asuransi Astra memastikan akan memenuhi ketentuan spint off sebelum tenggat yang diberikan oleh OJK.
Petugas memberi penjelasan kepada pengunjung di Garda Center Asuransi Astra, di Jakarta, Rabu (20/6/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Petugas memberi penjelasan kepada pengunjung di Garda Center Asuransi Astra, di Jakarta, Rabu (20/6/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) memastikan perusahaan akan melakukan pemisahan (spin-off) terhadap Unit Unit Syariah.

Presiden Direktur Asuransi Astra Christopher Pangestu menuturkan hal itu sejalan dengan ketentuan regulator yang mengamanatkan agar setiap perusahaan unit usaha syariah (UUS) wajib melakukan spin-off paling lambat 31 Desember 2026.

“Pasti [kami mengikuti spin-off]. Kami akan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan OJK. Persiapannya sudah cukup lama, sebelum ada UU PPSK sudah kami persiapkan,” kata Christopher usai ditemui di acara Media Gathering Astra Financial di Menara Astra, Jakarta, Senin (7/8/2023).

Namun demikian, Christopher menjelaskan pemisahan unit syariah juga harus melihat dan menyesuaikan kebutuhan pasar hingga grup. “Masih terlalu prematur untuk mengatakan dia akan berhasil atau seperti apa, tapi pasti ada tantangannya, [seperti] apakah size-nya cukup, itu yang selalu didiskusikan dengan para pelaku industri, bagaimana caranya agar syariah kalau spin-off bisa tetap survive, ini tantangan terbesarnya,” ungkapnya.

Di samping itu, Christopher menyampaikan spin-off UUS juga perlu memperkuat dari sisi infrastruktur, mulai dari teknologi informasi (IT), underwriting, hingga dukungan operasional lainnya. “Jadi itu semua harus dihitung ulang,” imbuhnya.

Merujuk laporan keuangan, secara gabungan, Asuransi Astra Buana Unit Syariah membukukan laba bersih senilai Rp30,55 miliar pada akhir Juni 2023. Laba perusahaan tumbuh 38,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai Rp22 miliar.

Perinciannya, pendapatan underwriting perusahaan naik 25,78 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp54,69 miliar menjadi Rp68,79 miliar. Di sisi lain, klaim bruto naik 5,07 persen yoy menjadi Rp14,68 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp13,97 miliar.

Sementara itu, Asuransi Astra Buana Unit Syariah mencatatkan peningkatan terhadap total beban usaha mencapai Rp29,24 miliar atau meningkat 34,08 persen yoy dari semula hanya Rp21,81 miliar.

Adapun per 30 Juni 2023, Asuransi Astra Buana Unit Syariah membukukan total aset mencapai Rp854,06 miliar atau naik 12,97 persen yoy dari Rp755,99 miliar. Perinciannya, total liabilitas naik 19,71 persen yoy menjadi Rp391,95 miliar dan total ekuitas menguat 7,82 persen yoy menjadi Rp462,11 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper