Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan masih banyak tantangan yang bakal dihadapi oleh para pelaku industri jasa keuangan dalam menghadapi transformasi digital dan revolusi industri 4.0 di Indonesia.
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara mengemukakan bahwa ada empat tantangan yang harus dihadapi oleh pelaku industri jasa keuangan, yaitu risiko kebocoran data nasabah, risiko strategis yang mencakup investasi teknologi yang tidak sesuai dengan strategi bisnis, talent dan leader digital yang belum memadai, dan peningkatan risiko baru dan frekuensi insiden operasional.
Selain itu, tantangan lainnya menurut Mirza adalah risiko pihak ketiga atau outsourching, infrastruktur jarigan yang belum merata, rentan terkena serangan siber dan kurangnya regulasi untuk mendorong transformasi digital untuk menjaga industri tetap aman.
“Masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh industri jasa keuangan ke depan,” tuturnya di sela-sela acara Fintech Policy Forum di Jakarta, Selasa (8/8).
Mirza menjelaskan penyebab munculnya tantangan tersebut disebabkan oleh dua hal yaitu rendahnya literasi keuangan dan literasi digital serta meningkatnya ancaman penipuan atau fraud di Indonesia.
Menurutnya, dua hal ini yang masih menjadi pekerjaan rumah dan harus segera diselesaikan.
Solusinya, kata Mirza, industri jasa keuangan harus menyiapkan SDM yang berkualitas dan memiliki kemampuan pada sektor teknologi, kemudian membuat proses bisnis yang lebih efektif dan efisien serta menguatkan pengawasan, pengaturan dan perizinan terintegrasi.
“Selain itu dibutuhkan juga penguatan kerja sama dan kolaborasi antar institusi baik domesik maupun internasional dan dukungan teknologi yang memadai untuk memperkaya analisis internal,” ujarnya.
OJK Ungkap Tantangan Industri Jasa Keuangan Hadapi Digitalisasi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan tantangan industri jasa keuangan dalam menghadapi digitalisasi teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sholahuddin Al Ayyubi
Editor : Feni Freycinetia Fitriani
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

17 menit yang lalu
Aturan Pajak E-commerce di Tengah Dominasi Amazon hingga Alibaba

2 jam yang lalu
BBCA Shares Trade at Discounts as H2/2025 Begins
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

20 menit yang lalu
Aladin Syariah (BANK) Laporkan Laba Rp83,12 Miliar per Semester I/2025

52 menit yang lalu
Bos BI Buka-bukaan Alasan Pangkas BI Rate jadi 5,25% pada Juli 2025

1 jam yang lalu
Pertumbuhan Kredit Juni 2025 Makin Merosot jadi 7,77% YoY
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
