Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank digital telah menorehkan hasil kinerjanya sepanjang paruh pertama 2023 di tengah ketatnya persaingan bank digital Tanah Air. Ada sejumlah bank digital yang mendulang untung atau laba secara signifikan, namun ada pula yang harus merugi.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menyoroti tren menjamurnya bank digital dalam industri perbankan. Dia menilai potensi besar dari bank digital ini berasal dari dampak digitalisasi, yang membuatnya semakin menarik di dalam negeri.
Menurut Amin, tren ini tidak hanya terbatas pada entitas yang baru didirikan. Pasalnya, beberapa bank konvensional juga mulai mengadopsi digitalisasi dengan cara mengubah operasi mereka secara langsung atau mendirikan bank digital anak.
“Ini merupakan medan pertempuran yang baru, awalnya mereka [bank digital] menyasar segmen unbankable. Sampai kini, mereka memperluas akses hingga genggaman tangan, tanpa perlu cabang, cukup masuk ke jaringan internet, mereka bisa melakukan transaksi perbankan dengan lebih baik,” ujarnya pada Bisnis, Minggu (13/8/2023).
Lantas, siapa yang mampu meraup laba terbesar versi bank digital di Tanah Air? Berikut ini Bisnis himpun daftar bank digital berdasarkan laba bersih tahun berjalan hingga Juni 2023.
Bank Digital dengan Jumlah Laba Terbesar
1. Allo Bank (BBHI) – Rp216,25 Miliar
Bank digital besutan konglomerat Chairul Tanjung, grup Salim, hingga PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) meraup laba bersih Rp216,25 miliar pada paruh pertama 2023, naik 43,57 persen secara tahunan (year–on–year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp150,62 miliar.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Minggu (30/7/2023), laba bank didorong oleh pertumbuhan pesat pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 126,44 persen yoy menjadi Rp491,93 miliar pada semester I/2023.
Tercatat NIM BBBHI melejit 346 basis poin (bps) menjadi 8,52 persen pada Juni 2023 dari level 5,06 persen pada Juni 2022.
Sementara itu, dari sisi intermediasi, emiten bank berkode BBHI ini telah menyalurkan kredit Rp7,43 triliun pada paruh pertama 2023, naik 10,73 persen yoy. Aset bank juga naik 31,62 persen yoy menjadi Rp12,86 triliun.
2. Hibank – Rp127,67 Miliar
Anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) atau BNI, PT Bank Hibank Indonesia (Hibank) mencatatkan laba bersih selama enam bulan pertama 2023 mencapai Rp127,67 miliar, tumbuh 312,35 persen secara tahunan (yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp30,96 miliar.
Adapun, dalam hal intermediasi, Hibank telah menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp4,74 triliun pada Juni 2023 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,02 triliun. Alhasil, aset bank turut naik 5,79 persen yoy menjadi Rp12,64 triliun dari Rp11,95 triliun.
Dari sisi pendanaan, Hibank telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp7,75 triliun, naik 7,18 persen yoy. Di mana, dana murah atau current account savings account (CASA) mengalami penurunan 17,10 persen yoy dari Rp2,85 triliun pada semester I/2022 menjadi Rp2,37 triliun.
3. Bank Jago (ARTO) – Rp40,51 Miliar
PT Bank Jago Tbk. (ARTO) meraup laba bersih Rp40,51 miliar pada paruh pertama tahun ini atau semester I/2023, naik 40,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, laba Bank Jago didorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp832,46 miliar, tumbuh 29,85 persen yoy.
Pendapatan berbasis komisi atau fee based income juga naik 169,7 persen yoy menjadi Rp16,56 miliar. Lalu, pendapatan lainnya tumbuh enam kali lipat atau 521,73 persen yoy menjadi Rp75,79 miliar pada paruh pertama 2023.
Bank Jago melakukan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya. Sementara itu, aset Bank Jago juga naik 29 persen yoy menjadi Rp18,9 triliun pada paruh pertama 2023.
Dari sisi pendanaan, Bank Jago telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp10,1 triliun, tumbuh 65 persen yoy. Dana murah atau CASA mendominasi komposisi DPK Bank Jago sebesar 71,4 persen, sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar 28,6 persen.
4. Amar Bank (AMAR) - Rp85,04 Miliar
PT Bank Amar Indonesia Tbk. atau Amar Bank (AMAR) meraup laba bersih sebesar Rp85,04 miliar pada paruh pertama 2023. Capaian ini meningkat signifikan dibandingkan dengan semester I/2022 yang mencatatkan rugi bersih Rp88,09 miliar.
Sementara, dari kondisi sisi kredit, Bank Amar tercatat turun tipis satu persen, dari Rp2,26 triliun menjadi Rp2,24 triliun pada Juni 2023. Meski begitu, Bank Amar mencatatkan kenaikan aset 23 persen yoy menjadi Rp4,67 triliun pada semester I/2023 dari sebelumnya Rp3,81 triliun.
Pada sisi pendanaan, AMAR telah meraup total simpanan nasabah Rp1,10 triliun, turun 12 persen dari capaian pada periode sebelumnya Rp1,24 triliun, yang disebabkan oleh simpanan dana murah yang juga turun 19 persen yoy menjadi Rp176,49 miliar dari sebelumnya Rp218,59 miliar.
5. Seabank – Rp34,81 Miliar
PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) mencetak laba bersih Rp34,81 miliar pada semester I/2023. Capaian ini naik 482,90 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,97 miliar.
Adapun, dari fungsi intermediasi, Seabank menyalurkan kredit senilai Rp14,53 triliun, naik 4,16 persen yoy. Dengan demikian mendorong aset bank tumbuh 47,79 persen yoy menjadi Rp30,83 triliun.
Bergeser ke laporan liabilitas perusahaan, Seabank meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp23,87 triliun, naik 41,01 persen yoy. Pertumbuhan dana murah Seabank pun naik tipis 1,37 persen menjadi Rp15,65 trilun pada semester I/2023 dibanding periode sebelumnya, yakni Rp15,44 triliun pada semester I/2022.
6. Bank Raya (AGRO) – Rp9,28 Miliar
PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) atau Bank Raya mencatatkan laba bersih sebesar Rp9,28 miliar pada akhir Juni 2023. Jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya, angka tersebut turun 39,66 persen secara (yoy) dari posisi sebelumnya Rp15,38 miliar.
Dari sisi intermediasi, Bank Raya diketahui telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp6,04 triliun, dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu terjadi penurunan sebesar 35 persen dari posisi sebelumnya Rp9,27 triliun. Alhasil, aset Bank Raya juga mencatatkan penurunan sebesar 17 persen menjadi Rp12 triliun dibanding periode sebelumnya Rp14,48 triliun.
Pada sisi pendanaan, Bank Raya telah meraup total simpanan nasabah Rp8,2 triliun, turun 28,76 persen yoy dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp11,51 triliun. Simpanan deposito mendominasi himpunan DPK Bank Raya per Juni 2023 senilai Rp6,23 triliun atau sebesar 75,98 persen dari total DPK.
7. Blu BCA – Rp4,79 Miliar
PT Bank Digital BCA alias Blu mencatatkan laba bersih Rp4,79 miliar pada semester I/2023, berbalik dari kondisi rugi sebesar Rp36,21 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi intermediasi, BCA Digital telah menyalurkan kredit Rp3,92 triliun pada semester I/2023, naik 126,85 persen yoy. Aset bank pun naik 49,82 persen yoy menjadi Rp12,51 triliun.
Tak hanya itu, dari sisi pendanaan, BCA Digital telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp8,38 triliun, naik 98,57 persen yoy. Dana murah atau current account savings account (CASA) 113,38 persen yoy menjadi Rp2,71 triliun.
No |
Bank Digital |
Laba Juni 2023 (Rp miliar) |
Laba Juni 2022 (Rp miliar) |
Pertumbuhan (%) |
1. |
PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) |
216,25 |
150,62 |
43,57 |
2. |
PT Bank Hibank Indonesia (Hibank) |
127,67 |
30,96 |
312,35 |
3. |
PT Bank Jago Tbk. (ARTO) |
40,51 |
28.92 |
40,12 |
4. |
PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) |
85,04 |
(88,09) |
|
5. |
PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) |
34,81 |
5,97 |
482,90 |
6. |
PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) |
9,28 |
15,38 |
-39,66 |
7. |
PT Bank Digital BCA (Blu BCA) |
4,79 |
(36,21) |
|
Sumber: Bisnis, diolah