Sejumlah perbankan pun mulai kembali mencatatkan perkembangan bisnis kartu kredit yang pesat tahun ini, seiring berlalunya pandemi Covid-19.
PT Bank Mega Tbk. (MEGA) misalnya, mencatatkan pertumbuhan bisnis kartu kredit yang mulai kencang, meskipun masih belum sebesar pra Covid-19.
"Kita bandingkan dengan sebelum pandemi, sekarang growth sangat baik, pusat perbelanjaan rame. Kita berharap bisa kembali seperti sebelum pandemi," kata Wakil Direktur Utama Bank Mega Diza Larentie dalam acara Konferensi Pers Mega Travel Fair pada beberapa waktu lalu di Jakarta.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) mencatat nilai transaksi kartu kredit sepanjang semester I/2023 menunjukkan tren positif. "Tumbuh di atas 20 persen secara tahunan," kata General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI Grace Situmeang.
Dia mengatakan bahwa pertumbuhan kartu kredit tersebut terjadi seiring dengan membaiknya kegiatan perekonomian masyarakat pasca-pandemi. Sejalan dengan dampak positif tersebut, outstanding kartu kredit BNI dibukukan tumbuh di atas 8 persen secara yoy.
Hal tersebut utamanya ditopang oleh transaksi merchant yang tumbuh signifikan. Sektor travel related menjadi salah satu kontributor utama pertumbuhan nilai transaksi dengan total transaksi naik di atas 50 persen yoy termasuk nilai transaksi overseas yang tumbuh di atas 35 persen secara tahunan.
Adapun, nilai transaksi kartu kredit sepanjang 2020 atau pada awal pandemi merosot 30,28 persen yoy. Secara perlahan pada 2021 dan 2022 nilai transaksi kartu kredit mulai merangkak naik meskipun belum menyentuh angka sebelum pandemi.