Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank DKI tengah memperkuat layanan virtual account agar bisa menciptakan keamanan bagi nasabah dalam bertransaksi dengan layanan keuangan perbankan online.
Direktur Teknologi & Operasional merangkap Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono memaparkan bahwa perseroan telah memperkuat transformasi digital sejak 2021. Sejak itu, Bank DKI terus melakukan sejumlah pengembangan layanan digital, di antaranya aplikasi JakOne Mobile sebagai super apps.
Dia mencontohkan seperti pembayaran berbagai tagihan, pajak, retribusi, top up uang elektronik maupun transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Selanjutnya, dalam mendukung perkembangan para pelaku UMKM, Bank DKI juga telah meluncurkan layanan JakOne Abank dan aplikasi digital lending dengan tujuan terbentuknya kemudahan proses pengajuan kredit/pembiayaan.
Sejalan dengan hal tersebut, perseroan pun berambisi memperluas akses non tunai berbagai lapisan masyarakat.
"Langkah yang sedang kami lakukan saat ini adalah menggandeng SPE Solution untuk memperkuat layanan Virtual Account atau VA serta JakOne Merchant yang diharapkan dapat membantu pelaku usaha, khususnya kepada lebih dari 21.000 pengguna JakOne Merchant dalam mengelola aktivitas penerimaan dana secara optimal, efisien, cepat dan tepat" ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip pada Minggu (3/9/2023).
Baca Juga
Sebagai informasi, saat ini Bank DKI juga semakin memperluas akseptasi JakCard untuk dapat menjangkau berbagai merchant yang bekerjasama dengan Bank DKI, serta menjadi pilihan tiket di berbagai jaringan transportasi di Kota Jakarta, seperti jaringan JakLingko, Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, serta yang terbaru yakni jaringan KRL dan LRT Jabodebek.
JakCard Bank DKI pun dapat digunakan sebagai tiket masuk di sejumlah tempat wisata kelolaan Pemprov DKI Jakarta, hingga pembayaran di sejumlah ruas tol seperti Jagorawi, JORR, Bogor Outer Ring Road, ruas tol dalam kota hingga tol Bali- Mandara.
Bank DKI mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai Rp50,11 triliun sepanjang semester I/2023. Kinerja kredit mengalami kenaikan 14,82 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) dari sebelumnya atau semester I/2022 sebesar Rp43,64 triliun.
Kinerja Bank DKI juga lebih baik dari rata-rata pertumbuhan kredit dan pembiayaan BPD yang tumbuh sebesar 10,07 persen. Kinerja positif ini didorong pertumbuhan penyaluran kredit tahunan (YoY) pada seluruh segmen, dengan fokus pada bidang UMKM.
Pertumbuhan yang signifikan terjadi pada kredit ritel yang tumbuh sebesar 74,46 persen menjadi Rp1,43 triliun pada Juni 2023 (YoY), dari posisi Rp821,54 miliar pada Juni 2022.
Kredit mikro melesat 52,50 persen menjadi Rp2,98 triliun pada Juni 2023 (YoY), dari posisi Rp1,95 triliun pada Juni 2022. Selain itu, kredit konsumer juga mencatat pertumbuhan positif sebesar 14,23 persen menjadi Rp20,94 triliun pada Juni 2023.
Kredit sindikasi juga mencatatkan pertumbuhan 33,48 persen menjadi Rp6,62 triliun pada Juni 2023 (YoY), dari posisi Rp4,96 triliun pada Juni 2022. Penyaluran pembiayaan untuk segmen syariah juga tumbuh 10,19 persen menjadi sebesar Rp7,82 triliun pada Juni 2023.