Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Geregetan Influencer dan Artis Promosikan Judi Online

Peneliti Indef Nailul Huda mengatakan judi online meresahkan masyarakat dan mengutuk keras influencer yang promosikan judi online.
Ilustrasi judi online/Istimewa
Ilustrasi judi online/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom mengutuk keras para influencer atau artis yang mempromosikan judi online kepada masyarakat di akun Instagram maupun kanal YouTube.

Peneliti Center of Digital Economy and SME Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan bahwa judi online telah meresahkan masyarakat.

“Judi online sangat berbahaya sekali, dan saya mengutuk keras influencer, artis, dan sebagainya yang mengiklankan judi online di Instagram atau channel YouTube mereka,” ujar Huda dalam Diskusi Publik bertajuk ‘Bahaya Pinjaman Online Bagi Penduduk Usia Muda secara virtual, Senin (11/9/2023).

Data Google Trend 2023 menemukan adanya tren yang serupa dalam pencarian kata situs Zeus Slot dan pinjaman online alias pinjol di Google. Perlu diketahui, Zeus Slot sendiri merupakan salah satu pencarian untuk mencari situs judi online.

Berangkat dari sana, Huda mengatakan bahwa adanya kemungkinan judi online bisa menjadi salah satu penyebab menumpuknya kredit macet di pinjaman online (pinjol).

“Ini hati-hati, bisa jadi judi online sebagai katalisator pinjaman online yang macet dan bermasalah,” ungkapnya.

Sementara itu, merujuk data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Huda menyampaikan laporan transaksi mencurigakan yang terkait dengan perjudian mengalami kenakan sejak 2020.

Pada 2022, terdapat transaksi yang mencurigakan terkait perjudian yang mencapai 11,84 persen dari total 94.000 laporan. Angka ini meningkat dari posisi 2020 yang hanya 1,6 persen dari 68.000 laporan. Dengan kata, pelaporan perjudian meningkat 10 kali lipat dibandingkan 2020.

Huda menyampaikan bahwa terdapat 69,86 juta transaksi yang dianalisis atas dugaan transaksi judi online dengan nominal mencapai Rp69,61 triliun pada 2022.

“Saya tekankan lagi, judi online bisa jadi penyebab dan saya rasa banyak masyarakat kita yang kalah judi online dan pinjam di pinjol, dan uangnya untuk main lagi,” tandasnya.

Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pinjaman mencapai Rp43,58 triliun untuk wilayah Jawa, dan sebanyak Rp12,39 triliun berasal dari wilayah luar Jawa pada Juli 2023. Secara keseluruhan, OJK mencatat outstanding pinjaman fintech P2P lending mencapai Rp55,97 triliun.

Data Statistik P2P Lending edisi Juli 2023 yang dipublikasikan OJK pada Jumat (1/9/2023) menunjukkan kredit macet agregat pinjol terus meningkat hingga Juli 2023, meski pernah membaik pada Februari 2023 di level 2,69 persen.

Sejak Januari-Juli 2023, OJK melaporkan tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) di titik tertinggi berada pada Juli 2023 yang mencapai 3,47 persen. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana pada masa itu TWP90 fintech P2P lending berada di level 2,67 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper