Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Warga Butuh Pinjaman, Bisnis Gadai RI Masih Prospektif

Bisnis gadai atau pergadaian dinilai masih prospektif karena banyak masyarakat yang membutuhkan pinjaman dari lembaga keuangan legal.
Nasabah beraktivitas di salah satu kantor cabang Pegadaian di Jakarta, Rabu (9/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Nasabah beraktivitas di salah satu kantor cabang Pegadaian di Jakarta, Rabu (9/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom menilai prospek bisnis pergadaian masih cukup cerah. Hal ini mengingat masyarakat membutuhkan pergadaian karena masih banyak pelaku usaha yang butuh pinjaman dengan sistem gadai.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang pergadaian dapat mengambil peran dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).

Leader di pasar misalnya, PT Pegadaian yang mencatatkan kinerja apik sepanjang semester I/2023 yang tercermin dari outstanding loan (OSL Gross) yang tumbuh 14,05 persen dari Rp55,11 triliun menjadi Rp62,85 triliun.

“Pertumbuhan bisnis tersebut jelas di atas rata-rata pertumbuhan penyaluran kredit lembaga lain, misalnya perbankan,” kata Bhima kepada Bisnis, Kamis (21/9/2023).

Jika dilihat dari kebutuhan masyarakat, Bhima mengatakan setidaknya ada tiga faktor yang membuat bisnis di bidang pergadaian terus berkembang.

Pertama, rasio penyaluran kredit terhadap PDB di Indonesia terbilang rendah, yakni hanya 35,2 persen pada 2022. Bhima menyebut bahwa angka ini masih jauh dibandingkan dengan Vietnam 126 persen dan Malaysia 127,5 persen.

“Masih banyak pelaku usaha mikro dan debitur individu yang butuh pinjaman untuk berbagai kebutuhan entah modal kerja atau konsumsi,” ujarnya.

Kedua, pergadaian memiliki ruang yang lebih luas untuk ekspansi. Terlebih, masyarakat sudah familiar dengan sistem gadai. Menurut Bhima, sosialisasi dan edukasi bisnis pergadaian tidak terlalu menantang.

Ketiga, fasilitas pergadaian sesuai dengan tipikal masyarakat Indonesia yang membutuhkan pembiayaan dengan tenor pendek.

“Asalkan bunganya memang kompetitif, ya, tentu pegadaian punya debitur loyal,” ungkapnya.

Berdasarkan data Statistik Perusahaan Pergadaian Indonesia edisi Juli 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terdapat 136 perusahaan pergadaian yang terdiri dari 1 perusahaan pergadaian pemerintah, 131 perusahaan pergadaian swasta konvensional, dan 4 perusahaan pergadaian swasta syariah.

Secara keseluruhan, total aset yang dimiliki perusahaan pergadaian mencapai Rp81,48 triliun dengan liabilitas yang ditanggung sebesar Rp50,14 triliun dan ekuitas mencapai Rp31,34 triliun per Juli 2023.

Dari sisi kinerja, pembiayaan dan pinjaman yang disalurkan perusahaan pergadaian meningkat 16,51 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Nilainya naik dari Rp56,59 triliun pada Juli 2022 menjadi Rp65,94 triliun pada Juli 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper