Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Direktur Mandiri Buka Suara soal Livin' Spin Off jadi Bank Digital

Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama menekankan konsep bank digital yang dipegang oleh Bank Mandiri.
Nasabah beraktivitas didekat logo Livin’ by Mandiri di salah satu kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (12/10/2022). Bisnis/Abdurachman
Nasabah beraktivitas didekat logo Livin’ by Mandiri di salah satu kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (12/10/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Tepat satu tahun lalu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) berbicara soal pemisahan unit usaha (spin off) dari kanal digitalnya sebagai unit usaha tersendiri, yakni Livin' by Mandiri di hadapan Komisi XI DPR RI pada Rabu (28/9/2022).

Kini, Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama pun buka suara dengan menekankan konsep bank digital yang dipegang oleh Bank Mandiri itu sendiri.

“Livin’ by Mandiri menurut kita itu memang adalah jawaban sebagai bank digital, buat kami bank digital bukan berarti kami beli bank, lalu ambil izin lisensi untuk jadi bank digital. Tapi, bagi kami bank digital adalah saat si nasabah bisa melakukan transaksi dari on boarding hingga menjadi lifestyle tanpa adanya kantor cabang, itu konsep digital,” ujarnya pada Bisnis usai agenda Wajah Baru ATM Link, Selasa (26/9/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan saat ini pihaknya bakal terus berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam memperkuat infrastruktur digital unit usaha Livin' by Mandiri kala menghadapi lonjakan transaksi yang terus meningkat.

Pasalnya, Timothy menyebut transaksi per detik di platform Livin' saat ini mencapai rata-rata 10.000 hingga 12.000 transaksi.

"Kami melihat bahwa Livin' memiliki traffic yang cukup besar, dan kami ingin memastikan bahwa infrastruktur digitalnya mumpuni dan memiliki headroom yang besar untuk memproses transaksi yang semakin besar," ucapnya. 

Sebelumnya, tren akuisisi bank konvensional untuk ditransformasikan menjadi bank digital sudah dilakukan oleh sejumlah pihak, mulai dari BNI yang mengakuisisi Bank Mayora, BCA yang membeli Bank Royal Indonesia dan mengubahnya menjadi Blu, hingga BRI yang mengakuisisi Bank Agro  yang saat ini berubah nama menjadi Bank Raya.  

Terlepas dari hal itu,  Bank Mandiri sendiri menarget pengguna Livin’ by Mandiri dapat mencapai 25 juta di akhir 2023. 

Tercatat, sampai Juli 2023, Livin' by Mandiri telah diunduh hampir sebanyak 30 juta kali. Platform digital tersebut juga telah mengelola lebih dari 1,5 miliar transaksi, meningkat 48 persen secara year-on-year (YoY). Begitu pula, jumlah nilai transaksi Livin’ by Mandiri mencapai Rp 1.800 triliun, melesat 38 persen YoY. 

Bank Mandiri juga terus memperlengkap ragam fitur di super app Livin’ by Mandiri. Mulai dari buka rekening tabungan valas hingga 10 mata uang asing, sampai transfer valas ke luar negeri maupun antar rekening Bank Mandiri.

Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan kehadiran layanan digital transfer valas ini diharapkan dapat menjadi salah satu penopang likuiditas valas Bank Mandiri khususnya dari sisi dana murah. 

“Banyak kemudahan yang dapat dinikmati nasabah melalui inovasi ini, mulai dari transfer ke rekan bisnis di berbagai mancanegara, menabung, dan transfer valas untuk kuliah anak di luar negeri hingga mempersiapkan travelling ke luar negeri. Semua bisa dilakukan hanya dalam satu aplikasi di Livin’ by Mandiri,” jelas Aquarius dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper