Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Tradisional Makin Mendominasi, Pengamat Dorong Unit-Linked ke Bawah 50%

Porsi asuransi unit linked semakin menurun. Pengamat mendorong produk yang terkait investasi ini dapat semakin turun hingga ke bawah 50%.
Petugas beraktivitas di dekat logo-logo asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Selasa (23/8/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petugas beraktivitas di dekat logo-logo asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Selasa (23/8/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Pakar menilai dominasi produk tradisional asuransi terus berlanjut sampai akhir tahun dibandingkan Produk Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unit-linked.  Semakin dominannya produk asuransi tradisional ini sehubungan sentimen positif akan penjaminan risiko. 

“Kami harapkan berlanjut juga pada tahun depan, karena ini sesuai harapan industri yang akan mengembalikan harfiahnya asuransi sebagai proteksi,” kata Praktisi Manajemen Risiko dan Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi) Wahyudin Rahman kepada Bisnis, Rabu (18/10/2023).

Wahyudin mengatakan kondisi ini baik bagi industri. Pasalnya produk asuransi tradisional membuat perusahaan asuransi lebih sehat ke depannya. Dia mengatakan, jikapun perusahaan asuransi memiliki produk unit-linked, porsinya diharapkan tidak sampai 50%.

Kendati demikian, Wahyudin mengatakan perlu banyak data industri untuk melihat tren pada 2024. Termasuk statistik kuartal III/2023 dan kondisi makro ekonomi di tengah tahun politik untuk melihat apakah produk trasional akan mendominasi kembali pada 2024. 

“Namun menurut saya kan produk berbasis proteksi dan reguler akan tetap unggul,” tandasnya. 

Berdasarkan data yang diungkap Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), produk tradisional mengambil alih pendapatan premi di industri asuransi jiwa yang mulanya digerakkan oleh produk unit-linked

Pada semester I/2023, premi industri asuransi yang berasal dari produk tradisional meningkat 12% menjadi Rp43,67 triliun dari sebelumnya Rp38,97 triliun. Sementara itu, premi unit-linked terkoreksi hingga 24,9%, menjadi Rp42,56 triliun pada semester I/2023 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp56,71 triliun. Ada gap sekitar Rp1,11 triliun antara produk tradisional dan unit linked

Adapun total pendapatan premi industri asuransi jiwa mencapai Rp86,23 triliun pada periode yang sama 2023. Angka tersebut terkoreksi hingga 9,9 persen dari sebelumnya Rp95,68 triliun pada semester I/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper