Bisnis.com, MAKASSAR - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga triwulan III/2023 tercatat sebesar Rp10,09 triliun.
Sebagian besar KUR di wilayah ini disalurkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan total penyaluran mencapai Rp8,16 triliun.
Selain BRI, industri keuangan di Sulsel yang menyalurkan KUR paling banyak antara lain Bank Mandiri sebesar Rp1,05 triliun, BNI sebesar Rp359,09 miliar, Pegadaian Syariah sebesar Rp156,58 miliar, BSI sebesar Rp156,1 miliar, dan lainnya Rp198,37 miliar.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Sulsel Supendi memerinci, bahwa berdasarkan penyalurannya, sektor usaha pertanian, perburuan, dan kehutanan mendapatkan penyaluran paling banyak mencapai Rp4,17 triliun. Kemudian disusul sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp3,72 triliun.
Sektor lainnya yaitu jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya sebesar Rp806,63 miliar; industri pengolahan sebesar Rp485,63 miliar; perikanan sebesar Rp418,5 miliar; dan sektor lainnya Rp489,31 miliar.
"Secara keseluruhan, penyaluran KUR kita mengalami penurunan sebesar 20,7%, tahun lalu di periode yang sama itu sampai Rp12,72 triliun. Menurunnya jumlah ini karena perubahan aturan penyaluran KUR yang baru keluar di akhir Januari 2023, sehingga KUR di Sulsel baru bisa tersalurkan pada bulan berikutnya," paparnya, Senin (30/10/2023).
Baca Juga
Selain KUR, DJPb Sulsel juga mencatat realisasi penyaluran pembiayaan Kredit Ultra Mikro (UMi) hingga triwulan III/2023 sebesar Rp205,57 miliar, tumbuh meyakinkan 41,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp145 miliar.
Penyaluran terbesar disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp202,98 miliar; kemudian sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp1,57 miliar; jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya sebesar Rp520 juta; jasa pendidikan sebesar Rp350 juta; perikanan sebesar Rp90 juta; dan industri pengolahan sebesar Rp50 juta.