Bisnis.com, SOLO - Dua bank dikabarkan bangkrut tahun ini, keduanya adalah BPR BIM dan BPR KRI. Meski demikian, nasabah bisa sedikit bernapas lega.
Sebab, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah mengembalikan beberapa uang nasabah dua bank yang dikabarkan bangkrut tersebut.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan BPR BIM memiliki 2.907 nasabah dan simpanan Rp13,64 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp13,14 miliar simpanan telah dicairkan LPS.
Kemudian BPR KRI memiliki lebih dari 25.176 nasabah dengan total simpanan Rp285 miliar, di mana LPS telah mengganti Rp248 miliar simpanan kepada nasabah.
“LPS bergerak sangat cepat untuk mengembalikan dana nasabah, jadi kita perlu menjaga kredibilitas LPS maupun kredibiltas penjaminan perbakan. Supaya masyarakat tenang dan mereka yakin betul bahwa uang mereka dijamin oleh LPS,” katanya dalam Konferensi Pers KSSK, Jumat (3/11/2023).
Dari kedua bank yang bangkrut itu, LPS mulanya menjabut izin BPR BIM per tangal 3 Februari 2023. Alasannya, karena bank ini dirasa sudah tidak sehat.
Baca Juga
Kemudian, LPS mencabut izin BPR KRI per tanggal 12 September 2023 lantaran mengalami fraud manajemen bank.
Lebih lanjut, Purbaya mengatakan saat ini LPS memiliki aset Rp210 triliun dan dinilai cukup untuk menangani apabila ada bank yang bermasalah.
“LPS cukup kaya, sekarang aset Rp210 triliun cukuplah untuk menjaga stabilitas sistem untuk menalangi kalau ada bank yang dalam masalah,” ujarnya.
Sebagai informasi, per September 2023 dari sisi penjaminan simpanan, jumlah rekening nasabah Bank Umum yang dijamin seluruh simpanannya oleh LPS sebanyak 99,94% dari total rekening atau setara 534.774.042 rekening.