Bisnis.com, JAKARTA -- Hingga kuartal III/2023, sejumlah bank yang mencatatkan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) di atas ambang batas 5%. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun buka suara.
Di antara bank yang mencatatkan rasio NPL tinggi adalah PT Bank Sinarmas Tbk. (BSIM). Berdasarkan laporan keuangannya, rasio NPL gross Bank Sinarmas mencapai 5,62% pada kuartal III/2023. Meski begitu, NPL nett bank masih terjaga di level 1,69%
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) mencatatkan rasio NPL gross di level 9,37% pada September 2023. Sementara rasio NPL nett BEKS di level 1,45%.
Lalu, PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) mencatatkan rasio NPL gross tinggi, di level 11,22% pada September 2023. Adapun, NPL nett BBKP di level 4,81% hampir melebihi ambang batas.
PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) mencatatkan rasio NPL gross di level 6,99% pada September 2023. Namun, NPL nett terjaga di level 1,56%.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan masih ada sejumlah bank yang mencatatkan NPL kotor di atas 5%. Akan tetapi, keseluruhan bank di Indonesia mencatatkan NPL nett di bawah 5%.
Baca Juga
"Hal ini menunjukkan bank telah melakukan pencadangan atas kerugian tersebut sehingga dampaknya terhadap permodalan sudah diantisipasi dengan baik," kata Dian dalam jawaban tertulis pada Minggu (5/11/2023).
NPL nett sendiri telah dihitung dengan memasukan unsur cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) perbankan. Alhasil, bank-bank di Indonesia tetap memiliki kualitas kredit yang aman.
Secara industri, OJK mencatat rasio NPL gross perbankan ada di level 2,43% dengan rasio kredit berisiko (loan at risk/LaR) di level 12,07% pada September 2023.