Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Riau Kepri (BRK) Syariah membukukan laba bersih Rp182,17 miliar pada kuartal III/2023, tumbuh pesat 65,02% secara tahunan (year-on- year/yoy).
Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia Rabu (8/11/2023), laba bank didorong oleh pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang melesat 274,55% yoy menjadi Rp943,88 miliar pada kuartal III/2023.
BRK Syariah juga mencatatkan peningkatan pendapatan berbasis komisi (fee based income) 606,01% yoy menjadi Rp83,31 miliar.
Namun, bank juga mencatatkan kenaikan sejumlah beban. Tercatat, beban tenaga kerja BRK Syariah naik dari Rp72,25 miliar pada September 2022 menjadi Rp451,32 miliar pada September 2023. Kemudian, beban operasional lainnya bersih menanjak dari Rp105,53 miliar menjadi Rp694,4 miliar.
Dari sisi intermediasi, BRK Syariah telah menyalurkan pembiayaan Rp20,1 triliun, naik 3,34% yoy. Nilai pembiayaan BRK Syariah ditopang oleh raupan piutang murabahah sebesar Rp15,13 triliun.
Adapun, kinerja jenis pembiayaan paling moncer adalah pembiayaan bagi hasil yang naik 88,84% yoy menjadi Rp4,57 triliun pada periode yang berakhir 30 September 2023.
Baca Juga
BRK Syariah juga telah berhasil menjaga kualitas asetnya dilihat dari rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming financing/NPF) di level 2,67% pada September 2023, turun dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya 2,83%. NPF nett juga turun dari 0,28% menjadi 0,19%.
Sejalan dengan laba, BRK Syariah mencatatkan peningkatan aset 5,06% yoy menjadi Rp29,66 triliun pada kuartal III/2023.
Dari sisi pendanaan, BRK Syariah telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp23,73 triliun, turun dibandingkan posisi periode yang sama tahun sebelumnya Rp25,58 triliun.