Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Digital Kian Berjejal, Debut Bank Grup Astra Menantang Jago Cs

Bank Saqu menjadi andalan Grup Astra lewat Astra Financial dalam menjajaki persaingan bisnis bank digital.
Arlina Laras, Fahmi Ahmad Burhan
Senin, 13 November 2023 | 08:30
Ilustrasi bank digital./ Dok Freepik
Ilustrasi bank digital./ Dok Freepik

Sementara itu, Bank Digital BCA alias blu mencatatkan laba bersih Rp11,35 miliar pada kuartal III/2023, berbalik dari kondisi rugi sebesar Rp18,24 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.  

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Bisnis, Selasa (24/10/2023), laba bersih bank digital anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 137,7% persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp405,01 miliar dari sebelumnya Rp170,37 miliar.

Bank juga mencatatkan peningkatan pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang melesat 210,62% dari September 2022 Rp4,44 miliar menjadi Rp13,8 miliar pada September 2023. 

Dari sini, BCA Digital mampu membalikkan rugi operasional sebesar Rp18,46 miliar menjadi laba operasional sebesar Rp10,78 miliar pada kuartal III/2023. 

Adapun, dalam hal intermediasi, blu by BCA Digital telah menyalurkan total kredit sebesar Rp4,46 triliun pada September 2023, naik 113,62% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,09 triliun. Alhasil, aset bank turut naik 27,92% yoy menjadi Rp12,7 triliun dari Rp9,93 triliun.   

Seiring dengan pertumbuhan kredit, BCA Digital pun mencatat rasio kredit bermasalah, di mana (nonperforming loan/NPL) gross berada di level 0,55% dan NPL net yang berada di level 0,19% pada kuartal III/2023 ini. 

Di sisi lain, Bank Raya mencatatkan laba bersih sebesar Rp14,67 miliar pada akhir September 2023 atau turun 54,81% secara (year-on-year/yoy) dari posisi sebelumnya per September 2022 Rp32,47 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Bisnis, Minggu (29/10), penyusutan laba Bank Raya sejalan dengan penurunan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 30,13% yoy menjadi Rp359,24 miliar pada kuartal III/2023.  

Tak hanya itu, dari sisi pendapatan operasional lainnya, seperti komisi atau fee based income Bank Raya membukukan penyusutan 25,42% menjadi Rp8,57 miliar dari yang sebelumnya Rp11,49 miliar.  

Penurunan yang cukup signifikan juga tercatat pada pendapatan lainnya sebesar 51,92% menjadi Rp200,24 miliar dari yang sebelumnya Rp416,49 miliar (yoy). 

Pada sisi intermediasi, Bank Raya mencatatkan penyaluran kredit yang turun 32,86% menjadi Rp5,62 triliun pada kuartal III/2023 dari yang sebelumnya Rp8,37 triliun pada kuartal III/2022. Alhasil, aset Bank Raya juga mencatatkan penurunan sebesar 15,77% menjadi Rp5,29 triliun dibanding periode sebelumnya Rp6,29 triliun.

Terkait dengan kinerja kredit, rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) terlihat mengalami kenaikan. NPL gross tercatat naik 270 bps dari level 2,05% menjadi 4,75%. Hal ini diikuti NPL net yang naik 273 bps dari level 0,25% menjadi 1,98%.

Corporate Secretary Bank Raya Ajeng Putri Hapsari mengatakan saat ini Bank Raya terus berupaya mengembangkan fitur-fitur yang dibutuhkan oleh nasabah yang bertujuan untuk meningkatkan CASA hingga akhir tahun. 

"Salah satunya adalah fitur Saku yang terdiri dari Saku Utama, Saku Bujet, Saku Pintar dan Saku Jaga yang bertujuan untuk melakukan pengelolaan keuangan nasabah,” ucapnya pada Bisnis, Rabu (18/10/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper