Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adira Finance (ADMF) Targetkan Pembiayaan Baru Alat Berat Rp250 Miliar

Adira Finance menargetkan pembiayaan baru alat berat dapat mencapai Rp250 miliar pada akhir tahun 2023.
Karyawan beraktivitas di kantor Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar
Karyawan beraktivitas di kantor Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance menargetkan pembiayaan baru alat-alat berat dapat mencapai Rp250 miliar pada akhir 2023.

Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance Sylvanus Gani Mendrofa mengatakan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan konsumen yang beragam, Adira Finance telah menyediakan produk pembiayaan baru segmen alat berat, walaupun relatif baru, yakni sejak 2022 silam.

Meski terhitung baru, Gani mengungkapkan bahwa penyaluran pembiayaan alat berat Adira Finance telah mencapai Rp210 miliar.

“Untuk penyaluran pembiayaan baru, hingga Oktober 2023, Adira Finance mencatatkan pembiayaan alat berat sebesar Rp210 miliar. Total piutangnya hampir sepertiga triliun,” kata Gani kepada Bisnis, Selasa (14/11/2023).

Gani menilai pertumbuhan pembiayaan segmen alat berat sangat bergantung pada kondisi pertumbuhan ekonomi dan harga komoditas.

Menurutnya, saat ini perekonomian domestik masih menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup baik. Begitu pula dengan harga komoditas yang masih relatif cukup tinggi pada 2023 dibandingkan harga komoditas masa pra Covid-17.

Perusahaan pun berharap dapat memberikan dampak positif terhadap pembiayaan segmen alat berat, meski pembiayaan alat berat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

“Pada 2024, prospek pembiayaan alat berat akan dipengaruhi beberapa faktor, antara lain kondisi pertumbuhan ekonomi baik global maupun domestik, tren harga komoditas, aktivitas konstruksi serta tahun politik,” ujarnya.

Namun, untuk menyikapi adanya tantangan di segmen alat berat, Gani mengatakan bahwa Adira Finance terus melakukan perluasan dari sisi line up pembiayaan produk heavy equipment, serta menambah manpower dari sisi marketing agar bisa lebih menjangkau nasabah secara nasional.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan alat-alat berat mengalami pertumbuhan sebesar 18% yoy pada Agustus 2023. Nominal piutangnya naik dari Rp34,61 triliun pada Agustus 2022 menjadi Rp40,84 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Meski secara nominal tumbuh, piutang pembiayaan alat berat mengalami pertumbuhan melambat jika dibandingkan dengan Agustus 2022 yang mampu tumbuh 28,16% yoy atau sebesar Rp34,61 triliun.

OJK mencatat porsi pembiayaan alat berat hanya mengambil andil sebesar 8,51% dari total piutang pembiayaan yang mencapai Rp479,94 triliun pada delapan bulan pertama 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper