Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaim Asuransi Kesehatan Tembus Rp15,24 Triliun, Dipicu ISPA

Klaim asuransi kesehatan terus membengkak dengan nominal mencapai Rp15,24 triliun pada kuartal III/2023 gara-gara ISPA.
Batuk merupakan salah satu gejala infeksi saluran pernasapan akut (ISPA)/Freepik
Batuk merupakan salah satu gejala infeksi saluran pernasapan akut (ISPA)/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyoroti klaim asuransi kesehatan yang terus menunjukkan pembengkakan dengan nominal mencapai Rp15,24 triliun pada kuartal III/2023. Angkanya naik 32,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp11,47 triliun.

AAJI menyebut lonjakan klaim asuransi kesehatan sepanjang sembilan bulan pertama 2023 masih dipicu klaim Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA.

Ketua Bidang Operational of Excellent, IT & Digital (Customer Centricity) AAJI Edy Tuhirman mengatakan bahwa klaim asuransi kesehatan masih terus menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi pada kuartal III/2023.

Untuk pertama kalinya, ungkap Edy, nilai klaim kesehatan lebih tinggi daripada klaim meninggal dunia. Sejak 2022, nilai klaim asuransi kesehatan lebih tinggi dibandingkan klaim meninggal dunia.

“Klaim meninggal dunia sempat tinggi, namun sudah mulai normal kembali tercermin dari penurunan dalam dua tahun belakangan ke Rp8 triliun. Tetapi, ada satu hal, asuransi kesehatan terjadi peningkatan, sehingga pada dua tahun belakangan, klaim dari asuransi kesehatan lebih tinggi daripada klaim meninggal,” kata Edy dalam Konferensi Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Periode Januari—September 2023 di Rumah AAJI, Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Berdasarkan catatan AAJI, Edy menyampaikan klaim asuransi kesehatan mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Pada kuartal III/2021 misalnya, klaim asuransi kesehatan mencapai Rp8,49 triliun menjadi Rp11,47 triliun pada kuartal III/2022 dan berlanjut naik menjadi Rpp15,24 triliun pada periode yang sama tahun ini.

“Nilai klaim asuransi kesehatan pada sembilan bulan pertama tahun ini sudah dobel dibandingkan dengan klaim pada tahun 2021. Malahan, rasio klaim dibandingkan premi mencapai 122%,” jelasnya.

Lebih lanjut, Edy mengungkap lonjakan klaim asuransi kesehatan berasal dari pemanasan global (global warming) dan polusi yang kemudian berakibat ke penyakit ISPA.

“Klaim ISPA itu tinggi. Dulu, tropical diseases dengan ISPA itu hampir sama, sekarang tidak. ISPA sudah mulai tinggi,” ungkapnya.

Jika dirinci, klaim asuransi kesehatan dari segmen perorangan naik 33,9% yoy menjadi Rp9,72 triliun pada sembilan bulan pertama 2023. Begitu pula dengan klaim asuransi kesehatan dari segmen kumpulan yang juga naik 31,2% yoy menjadi Rp 5,52 triliun pada kuartal III/2023.

AAJI memandang lonjakan klaim asuransi kesehatan menjadi hal yang perlu ditanggapi dengan serius agar industri asuransi jiwa dapat konsisten memberikan perlindungan yang maksimal kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Secara keseluruhan, AAJI mencatat klaim dan manfaat yang telah dibayarkan oleh industri asuransi jiwa sepanjang periode Januari—September 2023 sebesar Rp122,46 triliun atau turun 4,4% yoy. Sementara penerima manfaat atas klaim dan manfaat mencapai 7,69 juta orang hingga kuartal III/2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper