Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSI Kuasai Pasar, Genggam Setengah Aset Bank Umum Syariah di Indonesia

BSI mencatatkan aset sebesar Rp319,84 triliun pada kuartal III/2023, naik 14,2% secara tahunan (year on year/yoy).
Gedung berlogo Bank Syariah Indonesia yang berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (31/1/2021).  Bisnis/Arief Hermawan P
Gedung berlogo Bank Syariah Indonesia yang berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (31/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai pasar bank syariah saat ini tidak sehat karena didominasi oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS). Saat ini, BSI memang menguasai setengah pangsa aset bank umum syariah (BUS) di Indonesia.

Bank hasil merger dari Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah ini telah mencatatkan aset sebesar Rp319,84 triliun pada kuartal III/2023, naik 14,2% secara tahunan (year on year/yoy).

Adapun, berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) dari OJK, bank umum syariah di Indonesia memilik aset sebesar Rp560,92 triliun per September 2023. Artinya, 57,02% atau setengah aset bank umum syariah di Indonesia dikuasai oleh BSI.

Sementara, jika digabungkan dengan unit usaha syariah (UUS), maka aset bank syariah di Indonesia secara keseluruhan mencapai Rp809,98 triliun. BSI pun tetap perkasa di pasar, menguasai 39,48% aset bank syariah nasional.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan kondisi pasar seperti itu sebenarnya menjadi hambatan. BSI malah menginginkan adanya pesaing bank syariah besar di Tanah Air.

"Kita malah senang ada yang besar [bank syariah]. Kalau ada yang besar, kedalaman keuangan syariah pun akan tercipta. Untuk sindikasi, pasar uang, trading surat berharga, sukuk, akan ada temannya. Sekarang kan tidak ada,” ujar Hery setelah acara Grand Launching RDN Online BSI pada Selasa (16/1/2024).

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan pasar perbankan syariah saat ini memang tidak sehat karena hanya dikuasai oleh satu pemain besar yakni BSI.

"Kita tidak melihat sesuatu yang positif bank segede BSI dominasi pasar. Sisanya hanya dapat remah-remah saja," kata Dian.

Saat ini, ada 13 BUS dan 20 UUS yang beroperasi di Indonesia. Namun, para pemain di industri bank syariah itu rata-rata memiliki aset kecil. Ada 11 BUS dan 17 UUS yang asetnya masih di bawah Rp40 triliun. Hanya satu bank syariah yang punya aset di atas Rp100 triliun, yakni BSI.

OJK pun mendorong lahirnya bank syariah berskala besar pesaing BSI di pasar. Tahun ini OJK akan mendorong terjadinya konsolidasi BUS dan UUS untuk menjadi bank syariah baru dengan minimal total aset Rp200 triliun. 

"Kita harapkan akan ada 1-2 BUS hasil konsolidasi," kata Dian. Melalui upaya konsolidasi ini diharapkan struktur pasar perbankan syariah ke depan akan lebih ideal. Hadirnya bank syariah berskala besar juga mampu membuat pasar lebih kompetitif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper