Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modal Asing Rp7,66 Triliun Masuk Pasar Keuangan RI pada Pekan Ketiga Januari 2024

Pada pekan ketiga Januari 2024 terdapat aliran masuk modal asing sebesar Rp7,66 triliun ke pasar keuangan domestik.
Mata uang dolar di salah satu penukaran uang di Jakarta, Minggu (9/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Mata uang dolar di salah satu penukaran uang di Jakarta, Minggu (9/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi aliran masuk modal asing sebesar Rp7,66 triliun di pasar keuangan domestik pada pekan ketiga Januari 2024.

“Berdasarkan data transaksi 15–18 Januari 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp7,66 triliun,” kata Asisten Gubernur, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Jumat (19/1/2024).

Erwin menjelaskan, jumlah tersebut terdiri dari beli neto Rp5,52 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan beli neto Rp0,65 triliun di pasar saham.

Selain itu, BI mencatat nonresiden beli neto sebesar Rp1,50 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Sepanjang 2024 atau hingga 18 Januari 2024, tercatat nonresiden beli neto Rp5,72 triliun di pasar SBN, beli neto Rp9,83 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp13,67 triliun di SRBI.

BI mencatat, berdasarkan data setelmen s.d. 18 Januari 2024, nonresiden beli neto Rp5,72 triliun di pasar SBN, beli neto Rp9,83 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp13,67 triliun di SRBI.

Premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 18 Januari 2024 sebesar 74,28 bps, naik dibandingkan per 12 Januari 2024 sebesar 72,05 bps.

Tingkat imbal hasil SBN 10 tahun tercatat turun ke 6,64% pada Jumat pagi (19/1), dari 6,69% pada Kamis (18/1).

Nilai tukar rupiah pada Jumat pagi (19/1) dibuka pada level (bid) Rp15.605 per dolar AS, dari level (bid) Rp15.615 per dolar AS pada Kamis (18/1).

Erwin mengatakan, BI ke depan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper