Bisnis.com, JAKARTA — Platform financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau pinjaman online (pinjol), PT Inovasi Terdepan Nusantara (360Kredi), mengungkap sederet jurus menjaga kualitas kredit dalam menekan angka tingkat wanprestasi 90 hari (TWP 90) atau kredit macet di atas 5%.
Direktur Utama 360Kredi Kuseryansyah mengatakan bahwa 360Kredi siap melakukan eksplorasi melalui kerja sama dengan berbagai institusi.
Pria yang akrab disapa Kus itu menyebut langkah yang dilakukan dengan berbagai institusi itu untuk dapat melakukan proses screening yang lebih baik terhadap pengajuan pinjaman.
“Bentuk kerja sama ini akan meningkatkan tingkat keakurasian risk engine kami dalam menilai tingkat kemampuan pengembalian bayar dan atau tingkat risiko pengemplang yang dapat menekan angka TWP di bawah 5%,” kata Kus kepada Bisnis, Minggu (21/1/2024).
Selain itu, Kus mengatakan fintech P2P lending 360Kredi terus memprioritaskan dan berkomitmen untuk membangun ekosistem yang kuat.
“Kami juga mengedepankan layanan terbaik bagi para borrower kami, termasuk memperkuat hubungan dengan mitra, regulator dan asosiasi industri,” ujarnya.
Baca Juga
Kuseryansyah menambahkan bahwa sosialisasi, literasi, dan edukasi fintech P2P lending kepada masyarakat juga menjadi bagian penting dalam komitmen bisnis 360Kredi. Hal ini terkait masyakat hingga public figure yang terjebak dan tertipu dengan platform pinjol ilegal.
Menurut Kus, literasi dan edukasi menjadi salah satu variabel utama agar masyarakat tidak hanya bisa mendapat kemudahan dalam mendapatkan pendanaan, melainkan juga bijak dan bertanggung jawab.
“Oleh karena itu, perlu ada kolaborasi di dalam industri fintech agar dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan bisnis baik dari ekonomi maupun sosial,” pungkasnya.