Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan pembiayaan PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) atau Mandala Finance mengungkap kemungkinan arah bisnis pasca akuisisi oleh Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance.
Diketahui, proses akuisisi tersebut masih dalam tahap perizinan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diharapkan rampung awal tahun ini dengan komposisi 70,6% digenggam oleh MUFG, dan 10% oleh Adira Finance.
Managing Director Mandala Finance Christel Lesmana mengatakan perusahaan masih akan berfokus pada segmen ritel pasca akuisisi tersebut.
“Kami 26 tahun terakhir bergerak di bidang ritel, jadi kemungkinan segmen tak akan banyak berubah tiba-tiba ke korporasi. Di ritel dulu,” kata Christel ditemui usai Media Gathering Mandala Finance di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/1/2024).
Untuk saat ini, Mandala Finance memang berfokus pada pembiayaan ritel di antaranya pembiayaan motor baru dan motor bekas. Kemudian fasilitas dana, modal usaha, serta pembiayaan elektronik dan furniture.
Ke depan, untuk mendukung segmen ritel, Christel mengungkap kemungkinan perseroan memperluas segmen pembiayaannya lebih besar seperti kebutuhan edukasi hingga pembiayaan umroh.
Baca Juga
“Tapi mungkin memang nanti jaminannya harus kami sesuaikan apakah mungkin masuk ke roda empat, supaya pencairannya juga lebih besar. Sekarang itu yang sedang kami rumuskan, dan kami harapkan untuk bisa launching pada tahun ini, dekat-dekat ini mungkin dimulai dari skala yang kecil dulu sehingga bertahap,” tuturnya.
Selain memperluas layanan, Mandala Finance juga berharap dapat memperkuat posisi keuangannya melalui akuisisi tersebut. Dalam pengumuman terbaru, Mandala Finance akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 13 Februari mendatang. Ada tiga agenda dalam RUPSLB tersebut yakni persetujuan perubahan pemegang saham pengendali Mandala Finance dari semula PT Jayamandiri Gemasejati menjadi MUFG dan Adira Finance.
Selain itu, perseroan juga akan meminta persetujuan untuk melakukan peningkatan modal disetor yang rencananya akan direalisasikan setelah efektifnya rencana pengambilalihan dan setelah dilaksanakannya penyelesaian penawaran tender wajib. Agenda terakhir adalah perubahan susunan direksi dan dewan komisioner Mandala Finance.
Pada 2024, Mandala Finance juga optimistis mencapai pertumbuhan dua digit dalam penyaluran pembiayaan. Proyeksi tersebut sejalan dengan prediksi pertumbuhan industri sebanyak 11–13%.