Bisnis.com, JAKARTA— PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) atau Tugu Insurance menargetkan peningkatan kinerja pada tahun ini. Termasuk laba operasi yang diharapkan bisa meningkat mencapai 10% pada 2024.
Untuk mencapai target tersebut, Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat mengatakan ada beberapa strategi yang akan diterapkan oleh perseroan.
TUGU akan berfokus pada penguatan bisnis captive melalui asuransi energi dan pemanfaatan jaringan bisnis induk.
“Kemudian penguatan bisnis korporasi baik dari sinergi dengan BUMN [Badan Usaha Milik Negara], bisnis dengan broker, maupun direct corporate,” tutur Tatang kepada Bisnis, Senin (19/2/2024).
Selain itu, Tatang mengatakan Tugu Insurance juga akan terus membangun dan mengembangkan kerja sama bisnis untuk pengembangan bisnis small medium enterprise (SME), retail, dan digital. Serta, mendorong penguatan bisnis reasuransi dan peningkatan performa anak usaha lainnya.
Dalam laporan keuangan Tugu Insurance pada 31 Desember 2023, laba usaha perseroan meningkat 26,8% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp562 miliar.
Baca Juga
Pada periode yang sama tahun sebelumnya Tugu Insurance mencatatkan laba usaha senilai Rp443 miliar. Di sisi laba, laba sebelum pajak perseroan mencapai Rp1,57 triliun atau naik 215% yoy dibandingkan Rp498 miliar.
Laba setelah pajak perseroan juga melesat 215% yoy menjadi Rp1,25 triliun per 31 Desember 2023. Pada periode yang sama tahun sebelumnya laba bersih Tugu Insurance senilai Rp397 miliar.