Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan usia muda menjadi penyumbang tumpukan utang pinjaman online atau pinjol berkategori macet pada akhir 2023.
Mengacu data Statistik P2P Lending periode Desember 2023 yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), outstanding pinjol kategori macet didominasi oleh usia 19–34 tahun mencapai Rp730,03 miliar dengan 292.818 rekening penerima aktif pada Desember tahun lalu.
Tumpukan utang pinjol ini pun bisa berakibat fatal jika mengalami gagal bayar (galbay). Pasalnya, seseorang bisa sulit mendapatkan pinjaman seperti kredit pemilikan rumah (KPR) di kemudian hari karena skor kredit yang macet di SLIK OJK.
Lantas, bagaimana cara melunasi utang pinjol agar tidak menumpuk dan tak gagal bayar?
Perencana Keuangan Rista Zwestika menyampaikan ada beberapa cara melunasi utang pinjol agar tidak menumpuk dan tak mengalami gagal bayar.
Rista menuturkan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan peminjam pinjol dalam melunasi utang adalah dengan mencatat dan mengevaluasi jumlah utang.
Baca Juga
“Langkah pertama adalah mencatat seluruh utang pinjol Anda, termasuk jumlah pinjaman, bunga, dan tanggal jatuh tempo. Hal ini membantu Anda memahami situasi keuangan dan membuat strategi pelunasan yang efektif,” jelas Rista kepada Bisnis, Minggu (31/3/2024).
Kedua, peminjam pinjol harus membuat anggaran dan memprioritaskan pembayaran. Caranya, dengan membuat anggaran yang realistis dengan memasukkan pos pengeluaran untuk pembayaran utang pinjol.
Selain itu, Rista mengimbau untuk memprioritaskan pembayaran utang dengan bunga tinggi atau jatuh tempo terdekat untuk menghindari denda dan bunga yang semakin membesar.
Ketiga, tingkatkan penghasilan. Jika memiliki utang di pinjol, maka cara terbaik adalah dengan mencari cara untuk meningkatkan penghasilan, baik dengan mencari pekerjaan sampingan, menjual barang-barang yang tidak terpakai, atau memulai usaha kecil.
“Semakin banyak penghasilan, semakin cepat Anda dapat melunasi utang,” ujarnya.
Keempat, hindari gali lubang tutup lubang. Rista mengingatkan agar jangan mengambil pinjaman baru untuk melunasi utang lama. Sebab, hal ini hanya akan memperburuk situasi keuangan.
Kelima, menggunakan dana darurat. Jika memiliki dana darurat, pertimbangkan untuk menggunakannya untuk melunasi sebagian atau seluruh utang pinjol.
Menurut Rista, dengan adanya dana darurat, maka dapat membantu seseorang terhindar dari bunga dan denda yang tinggi. “Tapi saat sudah digunakan jangan lupa dipenuhi kembali dana daruratnya,” imbuhnya.
Keenam, terapkan gaya hidup hemat. Seseorang harus mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan menerapkan gaya hidup hemat. Cara ini untuk membantu menyisihkan lebih banyak uang untuk pembayaran utang.
Ketujuh, konsultasi dengan layanan pinjaman legal. Jika kesulitan melunasi utang, maka konsultasikan dengan layanan pinjaman legal yang terdaftar di OJK. Mereka dapat membantu mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah utang.
Kedelapan, jangan tergoda akan tawaran pinjaman baru. Rista mengimbau agar masyarakat hati-hati terhadap tawaran pinjaman baru yang mudah dan cepat. Untuk itu, pastikan peminjam hanya meminjam dari layanan pinjaman legal dan terpercaya.
Kesembilan, disiplin dalam pembayaran. Kuncinya, ungkap Rista, adalah disiplin dalam melakukan pembayaran utang sesuai dengan tanggal jatuh tempo.
“Hindari menunda pembayaran agar tidak terkena denda dan bunga yang semakin besar,” tambahnya.
Tips terakhir atau yang kesepuluh adalah mencari bantuan profesional. Jika merasa kesulitan mengatasi masalah utang, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari lembaga keuangan atau perencana keuangan.
Selain tips di atas, Rista menambahkan bahwa seseorang juga bisa menggunakan metode pembayaran otomatis untuk menghindari keterlambatan pembayaran.
“Hubungi layanan pinjaman jika Anda mengalami kesulitan dalam pembayaran dan laporkan ke OJK jika Anda menemukan layanan pinjaman ilegal,” tuturnya.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, maka peminjam pinjol dapat melunasi utang pinjol dengan lebih mudah dan terhindar dari gagal bayar.
