Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat belum ada perusahaan pembiayaan atau multifinance yang menerbitkan obligasi pada kuartal I/2024.
Adapun, penerbitan obligasi yang tercatat pada periode tersebut mencapai Rp26,35 triliun yang terdiri dari sektor perbankan, lembaga keuangan bertujuan khusus, telekomunikasi, konstruksi properti, pertambangan, hingga industri makanan dan minuman.
“Berdasarkan catatan kami, multifinance belum menerbitkan surat utang pada Q1/2024. Dari total penerbitan sebesar Rp26,35 triliun, tidak ada multifinance dalam list kami,” kata Economic Research Division Pefindo Ahmad Nasrudin.
Kondisi ini berbeda dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Pefindo pada kuartal I/2023, industri multifinance menerbitkan surat utang senilai Rp9,67 triliun.
Ahmad mengatakan penurunan penerbitan multifinance pada kuartal I/2024 salah satunya karena nilai jatuh temponya yang masih relatif lebih kecil dibandingkan dengan periode-periode lain pada 2024.
Baca Juga
“Berdasarakan data yang kami miliki, jatuh tempo dari sektor multifinance pada kuartal I/2024 hanyalah Rp4,2 triliiun, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan setelahnya,” kata Ahmad.
Pada kuartal II/2024 nilai jatuh tempo obligasi multifinance mencapai Rp9,15 triliun.
Sementara pada kurtal III/2024 mencapai Rp6,7 triliun dan kuartal IV/2024 mencapai Rp6,08 triliun.
Dengan demikian, totalnya mencapai Rp26,29 triliun sepanjang 2024.
Selain itu, Ahmad melihat bahwa beberapa perusahaan multifinance yang memiliki surat utang jatuh tempo pada kuartal I/2024 ini juga telah menerbitkan surat utang pada akhir kuartal III atau kuartal IV pada tahun lalu.
“Sehingga kebutuhan pendanaan di kuartal I/2024 masih dicukupi dari aksi tersebut,” katanya.
Untuk diketahui, dari total penerbitan obligasi Rp26,35 triliun pada kuartal I/2024, sebagian besar disumbang oleh lembaga keuangan khusus yakni Sarana Multigriya Finansial (Persero) yang mencapai Rp4,68 triliun atau menyumbang sebesar 17,76%.
Selanjutnya penerbitan juga disumbang oleh industri pertambangan, telekomunikasi, dan seterusnya.
Berikut ini daftar obligasi yang terbit pada tahun ini
Multifinansial: -
Perbankan: Rp2,5 triliun (9,49%)
Lembaga keuangan bertujuan khusus: Rp4,68 triliun (17,76%)
Pembiayaan non multifinance: Rp2,8 triliun (10,64%)
Telekomunikasi: RpRp2,98 triliun (11,32%)
Konstruksi:-
Properti: Rp0,12 triliun (0,46%)
Pertambangan: 3 triliun (11,38%)
Makanan dan minuman: Rp0,03 triliun (0,12%)
Yang Lain: Rp10,24 triliun (38,85%).