Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank Amar Rp48,86 Miliar pada Kuartal I/2024, Naik 41,91% YoY

Pada kuartal I/2024, Bank Amar (AMAR) membukukan laba senilai Rp48,86 miliar.
Warga beraktivitas dengan latar logo PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) di Jakarta, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga beraktivitas dengan latar logo PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) di Jakarta, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) membukukan laba bersih Rp48,86 miliar pada kuartal I/2024, tumbuh 41,91% secara tahunan dibanding periode yang sama tahun lalu Rp34,43 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Senin (27/5/2024) pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) naik 40,62% yoy menjadi Rp269,04 miliar dari sebelumnya Rp191,33 miliar. 

Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) AMAR pun meningkat 616 basis poin (bps) ke level 22,73% dari 16,57%.

Bank juga membukukan pendapatan berbasis komisi alias fee based income naik 220,95% yoy menjadi Rp475 juta per Maret 2024, dari sebelumnya Rp148 juta. Kemudian, pendapatan lainnya tumbuh 19,02% yoy menjadi Rp106,54 miliar dari sebelumnya Rp89,51 miliar. 

Lebih lanjut, dari sisi tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) AMAR mengalami perbaikan, di mana perseroan mencatat ROA berada di level 5,42% dari 2,93%. Lalu, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) turut mengalami kenaikan menjadi 5,98% dari 3,43%.

Sementara, efisiennya bank menjalankan bisnis terlihat dari penurunan rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO). Tercatat, BOPO AMAR turun 468 bps menjadi 83,84% dari 88,52%. Makin kecil rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya. 

Selanjutnya, dari sisi intermediasi, AMAR telah menyalurkan kredit 14,65% yoy menjadi Rp2,75 triliun dari sebelumnya Rp2,4 triliun. Namun, aset bank mengalami penyusutan tipis 0,52% menjadi Rp4,74 triliun dari sebelumnya Rp4,76 triliun.

Seiring dengan kenaikan kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross membengkak ke level 10,26% dari sebelumnya 6,48%. Meski demikan, NPL net susut menjadi 0,84% dari 1,84%.

Dari sisi pendanaan, AMAR telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp951,25 miliar pada kuartal I/2024, turun 21,68% yoy dari sebelumnya Rp1,21 triliun. Sedangkan, dana murah alias current account saving account (CASA) mengalami kenaikan 29,55% yoy menjadi Rp238,54 miliar dari sebelumnya Rp184,14 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper