Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jasindo Punya Aset Rp14,45 Triliun, ROA Tercatat 0,49%

Jasindo membukukan pendapatan premi sebesar Rp1,24 triliun per Mei 2024.
Karyawati melayani nasabah di kantor PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) di Jakarta, Senin (22/8/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati melayani nasabah di kantor PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) di Jakarta, Senin (22/8/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) melaporkan perolehan premi sebesar Rp1,24 triliun per Mei 2024, meningkat 56,65% secara tahunan (unaudited). Menurut laporan keuangan perusahaan yang dirilis pada Minggu (30/6/2024), aset Jasindo mencapai Rp14,45 triliun, naik 5,41% dari Rp13,71 triliun pada Mei 2023. Sementara itu, liabilitas yang ditanggung perusahaan mencapai Rp11,26 triliun, meningkat 4,15% yoy dari Rp10,8 triliun.

Pencapaian ini membuat return on asset (ROA) perusahaan berada pada level 0,49% pada Mei 2024, sementara return on equity (ROE) berada di level 2,44%. "Sampai dengan Mei 2024, ROA Jasindo mampu tumbuh sebesar 0,49% dan untuk ROE Jasindo juga menunjukkan peningkatan, tumbuh sebesar 2,44%," ujar Sekretaris Perusahaan Jasindo, Brellian Gema, kepada Bisnis, Minggu (30/6/2024).

Brellian menjelaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil dari upaya Jasindo meningkatkan kinerja bisnis pada core competence dan penerapan prudent underwriting. Hal ini juga tercermin dari peningkatan laba dan hasil underwriting perusahaan.

Tercatat, hasil underwriting Jasindo mencapai Rp137 miliar dari sebelumnya Rp66,5 miliar. Sementara itu, hasil investasi mencapai Rp107 miliar, naik 24,4% yoy dibandingkan Rp79,9 miliar.

Tingkat kesehatan finansial Jasindo juga terlihat dari Risk Based Capital (RBC) yang mencapai 157,81%, meningkat dari 145,19% pada Mei 2023. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) pada kuartal I/2024, rasio ROA perusahaan asuransi umum turun menjadi 0,97% dari 1,17% pada kuartal I/2023. Rasio ROE juga menurun menjadi 2,54% dari 3,15% pada kuartal I/2023.

Direktur Eksekutif AAUI, Bern Dwyanto, menyatakan bahwa penurunan rasio tersebut disebabkan oleh penurunan laba perusahaan asuransi umum pada kuartal I/2024. "Kalau lihat data tersebut [pada kuartal I/2024], pertumbuhan laba setelah pajak di asuransi umum itu sedikit terkontraksi, sehingga mempengaruhi ROE dan ROA di asuransi umum. Laba adalah hasil akhir," ujar Bern Dwyanto kepada Bisnis, Senin (24/6/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper