Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandala Finance (MFIN) Siapkan Rp150 Miliar untuk Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Bulan Depan

Mandala Finance (MFIN) telah menyiapkan dana senilai Rp150 miliar untuk pembayaran obligasi jatuh tempo pada 6 Agustus 2024.
Logo Mandala Finance./Istimewa
Logo Mandala Finance./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan multifinance PT Mandala Multifinance Tbk. atau Mandala Finance (MFIN) mengumumkan rencana pembayaran obligasi jatuh tempo pada 6 Agustus 2024. Perseroan telah menyiapkan dana senilai Rp150 miliar untuk pembayaran obligasi jatuh tempo tersebut. 

“Dana untuk pembayaran Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap III Tahun 2021 Seri B sebesar Rp150 miliar yang akan jatuh tempo pada 6 Agustus 2024, tersedia pada saat akan jatuh tempo sesuai ketentuan,” kata Direktur Utama Mandala Finance Harryjanto Lasmana dikutip Rabu (3/7/2024). 

Harryjanto mengatakan sumber dana yang akan digunakan untuk pembayaran obligasi tersebut dari dana internal perseroan. Dia juga memastikan saat ini tidak ada keputusan atau hal penting lainnya yang dilakukan oleh manajemen terkait hal tersebut di atas. 

Adapun Mandala Finance sebelumnya menyampaikan nilai surat utang yang akan jatuh tempo pada tahun ini mencapai Rp800 miliar.

Managing Director Mandala Finance Christel Lasmana menyebut untuk membayar kewajiban obligasi yang akan jatuh tempo, perseroan telah mempersiapkan dana yang berasal dari dana internal perusahaan, pinjaman bank, maupun penerbitan surat utang baru.

“Kas internal menjadi salah satu sumber untuk melunasi kewajiban obligasi yang akan jatuh tempo,” kata Christel kepada Bisnis, Kamis (14/11/2023)

Christel menuturkan Mandala Finance berupaya agar biaya dana (cost of fund) terjaga agar perusahaan terus berada dalam kondisi yang optimal secara finansial.

Pada 2024, Christel menyebut penerbitan obligasi akan dilakukan sesuai dengan rencana target funding perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan target penyaluran pembiayaan. 

“Kami berencana menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun untuk mendukung berbagai inisiatif dan kegiatan operasional bisnis, serta sebagai keperluan modal kerja dalam menjangkau dan menyalurkan kredit yang tepat guna kepada lebih banyak masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper