Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Ramal Kinerja Kredit Perbankan Moncer pada Semester II/2024

Simak ramalan Bank Indonesia (BI) terkait kinerja perbankan pada semester II/2024.
Karyawan melintas di gedung Bank Indonesia (BI) di Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di gedung Bank Indonesia (BI) di Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan kinerja kredit perbankan pada semester II/2024 masih tetap moncer. Adapun, dalam survei terbaru, outstanding kredit sampai dengan akhir 2024 diproyeksikan tumbuh sebesar 11,8% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Berdasarkan Survei Perbankan yang dirilis BI, penyaluran kredit baru pada kuartal III/2024 diprakirakan meningkat. Hal ini terindikasi dari saldo bersih tertimbang (SBT) prakiraan penyaluran kredit baru kuartal III/2024 yang sebesar 93,6%, lebih tinggi dibandingkan SBT 89,1% pada kuartal sebelumnya. 

Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada kuartal III/2024 masih sama dengan periode-periode sebelumnya, yaitu kredit modal kerja, diikuti kredit investasi, dan kredit konsumsi.

Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA) masih menjadi prioritas utama, diikuti kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor.

Berdasarkan sektor, penyaluran kredit baru pada kuartal III/2024 terbesar pada sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, serta sektor perantara keuangan.

BI mencatat kebijakan penyaluran kredit kuartal III/2024 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan kuartal sebelumnya, terindikasi dari indeks lending standard (ILS) yang bernilai positif sebesar 2,6%.

Sementara itu, suku bunga kredit diprakirakan lebih longgar. Adapun, sepanjang 2024 BI memperkirakan kinerja kredit terus tumbuh.

"Responden memprakirakan outstanding kredit sampai dengan akhir tahun 2024 tumbuh sebesar 11,8% yoy, lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit pada tahun 2023 dan 2022 yang masing-masing sebesar 10,4% yoy dan sebesar 11,4% yoy," tulis BI dalam survei terbarunya itu pada Selasa (23/7/2024).

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo melaporkan pertumbuhan kredit perbankan pada kuartal II/2024 mencapai level 12,36% yoy. Pertumbuhan kredit sepanjang kuartal II/2024 didorong oleh sisi penawaran dan permintaan yang kuat. 

Dari sisi penawaran, minat penyaluran kredit terjaga didukung oleh pertumbuhan DPK kuartal II/2024 sebesar 8,45% yoy. Selain itu, Perry menyebutkan pertumbuhan itu juga didorong oleh strategi realokasi alat likuid perbankan ke penyaluran kredit yang berlanjut dan didukung oleh kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) BI. 

Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh permintaan dari korporasi sejalan dengan kinerja penjualan yang tetap tinggi dan kemampuan bayar yang tetap kuat.

Sementara itu, lanjutnya, permintaan kredit dari rumah tangga juga terjaga stabil, terutama dari kelas menengah-atas, seiring dengan ekspektasi penghasilan yang terjaga. BI pun optimistis kinerja kredit perbankan masih tetap moncer hingga akhir tahun ini.

"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 ada pada batas atas, kisaran 10%-12%," ujar Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada pekan lalu (17/7/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper