Bisnis.com, JAKARTA — PT Hanwha Life Insurance Indonesia atau Hanwha Life mencatatkan pendapatan premi bruto Rp126,35 miliar pada semester I/2024. Angka tersebut naik 83,93% yoy dari perolehan Rp68,70 miliar pada semester I/2023.
CEO Hanwha Life Indonesia Steven Namkoong mengatakan perusahaan telah membayarkan klaim dan manfaat senilai Rp72,96 miliar pada periode tersebut.
“Hanwha Life juga membukukan total aset Rp2,14 triliun dan rasio solvabilitas [RBC] 1.061,48%, jauh di atas batas minimum RBC 120% yang disyaratkan OJK,” kata Steven dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (26/7/2024).
Steven mengungkap pada 2024, Hanwha Life mengincar pendapatan premi bruto bisa tumbuh di atas 50% atau mencapai lebih dari Rp255 miliar. Ada beberapa strategi yang akan diterapkan perusahaan.
Pertama, membesut produk baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, yakni produk asuransi universal dengan konsep fitur dari Korea yang akan diluncurkan pada kuartal III/2024.
Kedua, melakukan inovasi dan transformasi digital untuk menciptakan pengalaman berasuransi yang mudah dan menyenangkan. “Misalnya, menghadirkan aplikasi Orangetopia dengan teknologi metaverse,” katanya.
Baca Juga
Ketiga, memperluas eksistensi Hanwha Life di Indonesia. Hanwha Life di Korea punya rencana besar memperluas portofolio bisnis ke industri perbankan dengan berkolaborasi bersama salah satu bank swasta di Indonesia.
Awal Mei 2024, Hanwha Life Korea menandatangani kesepakatan bersama Lippo Group terkait penanaman modal di Nobu Bank.
"Ke depan, Hanwha Life berkomitmen untuk selalu menerapkan tata kelola perusahaan, manajemen risiko dan kepatuhan yang baik," ujarnya.