Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) atau Mandala Finance mengungkap strategi menghadapi paruh kedua tahun ini.
Managing Director Mandala Finance Christel Lesmana mengatakan pada semester II/2024, pihaknya melihat tantangan seperti fluktuasi ekonomi global, dinamika pasar keuangan, dan perubahan kebijakan pemerintah masih tetap ada.
“Namun, kami tetap optimis dan siap menghadapinya dengan berbagai strategi yang telah kami susun untuk mencapai target laba hingga akhir 2024,” kata Christel kepada Bisnis, pada Sabtu (17/8/2024).
Christel mengatakan Mandala Finance akan terus fokus pada peningkatan penyaluran pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian, diversifikasi portofolio bisnis, dan digitalisasi di berbagai lini usaha.
Tidak hanya sampai disitu, Mandala Finance juga akan berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan kolaborasi dengan MUFG Group untuk memperluas layanan kepada pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami percaya langkah-langkah ini akan membantu Mandala mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan memperkuat posisi kami di industri,” ungkap Christel.
Baca Juga
Adapun pada semester I/2024, Mandala Finance mencatatkan penurunan laba bersih tahun berjalan sebesar 11,6% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp213,36 miliar pada Juni 2024, dari Rp241,54 miliar pada Juni 2023.
Christel mengatakan meskipun angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, pihaknya melihat hal ini sebagai peluang untuk memperkuat strategi dan fokus perusahaan ke depan.
Kinerja laba pada semester pertama tersebut, lanjut Christel, dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan beban operasional dan administrasi, serta dampak yang masih terasa dari pandemi Covid-19 pada beberapa sektor.
“Namun, kami terus berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis untuk memastikan hasil yang optimal,” ungkapnya.
Dari sisi kinerja pembiayaan, Mandala Finance telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp3,2 triliun pada semester I/2024. Angka tersebut meningkat 17% yoy apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kenaikan penyaluran pembiayaan tersebut disebabkan adanya kebutuhan masyarakat yang perlu didukung untuk terus bertumbuh dan maju, terutama bagi masyarakat yang belum tersentuh sektor perbankan.
Sementara kontributor terbesar dalam pembiayaan Mandala Finance didominasi oleh pembiayaan motor baru dan bekas. Selain itu, ada pula pembiayaan multiguna untuk berbagai kebutuhan, salah satunya sebagai modal kerja sektor produktif UMKM khususnya segmen usaha yang berskala mikro dan kecil.