Bisnis.com, JAKARTA – Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) alias CIMB Niaga Syariah mengungkapkan proyeksi kinerja pada semester II/2024.
Direktur Syariah CIMB Niaga Pandji Pratama Djajanegara berharap bahwa capaian CIMB Niaga Syariah pada periode sekarang dapat lebih baik ketimbang paruh pertama.
“Yang lebih penting adalah pencapaian pada 2024 akan dapat lebih baik dibandingkan dengan pencapaian pada 2023,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (21/8/2024).
Lebih lanjut, dia lantas mengungkapkan beberapa faktor yang akan mempengaruhi kinerja pihaknya hingga akhir tahun nanti.
Hal pertama yang digarisbawahi adalah transisi pemerintahan dari era Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuju era pemerintahan Presiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto.
Pandji melihat bahwasanya transisi pemerintahan ke periode berikutnya akan berjalan baik, sehingga turut mempengaruhi optimisme pelaku bisnis.
Baca Juga
Berikutnya, CIMB Niaga Syariah menilai bahwa potensi penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) ini juga akan menjadi angin segar bagi dunia usaha, tak terkecuali perbankan.
Selain itu, dia juga memberikan bocoran terkait kelanjutan rencana spin off UUS Cimb Niaga Syariah menjadi bank umum syariah (BUS).
“Koreksi akan terdapat pada persiapan UUS spin off pada 2026, sehingga kami pun juga harus membagi fokus kami dengan konsolidasi persiapan untuk spin off,” pungkas Pandji.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan perseroan memang merencanakan spin off UUS agar menjadi bank umum syariah (BUS) karena sudah memenuhi ketentuan dari OJK.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah (POJK UUS), bank yang memiliki UUS dengan share asset lebih dari 50% dan/atau total aset UUS mencapai lebih dari Rp50 triliun wajib untuk melakukan spin off. Adapun, CIMB Niaga Syariah telah membukukan aset mencapai Rp64,59 triliun pada kuartal I/2024.
Saat ini, spin off CIMB Niaga Syariah sedang dalam proses persiapan. CIMB Niaga pun telah berkonsultasi dengan OJK serta regulator terkait lainnya dalam menjalankan spin off.
Sementara, proses spin off akan dimulai pada tahun depan. Lani mengatakan dalam proses spin off CIMB Niaga Syariah itu, perusahaan membuka opsi adanya aksi korporasi. "Saat ini kami memang persiapkan spin off organic terlebih dahulu. Akan tetapi, terbuka kemungkinan untuk aksi korporasi jika sesuai," ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (12/6/2024).
Adapun, berdasarkan catatan Bisnis, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) telah membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik secara konsolidasi sebesar Rp3,41 triliun pada Semester I/2024 lalu.
Angka tersebut tumbuh 5,38% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan periode sebelumnya dengan nilai Rp3,23 triliun.
Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia pada Selasa (30/7/2024), CIMB Niaga mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Rp6,66 triliun dari Rp6,83 triliun. Adapun, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank menjadi 4,21% dari 4,61%.
Seiring dengan pertumbuhan laba, pendapatan lainnya pun naik signifikan mencapai 72,62% yoy dari semula Rp249,24 miliar menjadi Rp430,24 miliar.