Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Siasat Asuransi Jaga Rasio Klaim Kesehatan saat Inflasi Medis Melanda

Inflasi medis di Indonesia melesat dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari 7,7% pada 2021, 12,3% pada 2022, menjadi 13,6% pada 2023.
Karyawati beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi umum di Jakarta, Rabu (24/7/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi umum di Jakarta, Rabu (24/7/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memaparkan bagaimana strategi asuransi umum menjaga rasio klaim kesehatan tetap terjaga ketika inflasi medis di Indonesia diproyeksi masih berada pada level 13% hingga akhir tahun ini.

Mercer Marsh Benefits mencatat inflasi medis di Indonesia melesat dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari 7,7% pada 2021, 12,3% pada 2022, menjadi 13,6% pada 2023.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto menjelaskan untuk mengantisipasi tren inflasi medis ini Kementerian Kesehatan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak awal 2024 ini telah membuat MoU untuk bersama-sama membenahi lini bisnis asuransi kesehatan.

"Kemarin juga baru saja di-launching penataan kebijakan selisih biaya oleh asuransi kesehatan tambahan melalui kordinasi antara penyelenggara jaminan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional," kata Bern kepada Bisnis, Jumat (13/9/2024).

Sementara di AAUI sendiri, Bern mengatakan pihaknya mengimbau perusahaan anggota yang menyediakan produk asuransi kesehatan untuk terus dilakukan sosialisasi secara masif ke seluruh pemegang polis tentang pola hidup sehat.

Selain itu, AAIU juga mendorong perusahaan asuransi dan pihak Third Party Administrator (TPA) untuk memiliki kapasitas digital sehingga dapat melakukan host-to-host digital connection dengan rumah sakit dengan tujuan untuk mendapatkan data tentang tindakan yang sudah dilakukan rumah sakit kepada pasiennya. 

"Dengan digital ini diharapkan bisa mendorong pemanfaatan obat yang memiliki medical efficacy [kemanjuran medis] yang memadai. Kami juga mendorong melakukan monitoring atas layanan medis dan obat melalui review berkala sertai mendorong pemanfaatan COB [Coordination of Benefit] dalam melayani pasien," kata Bern.

Adapun pada Juli 2024 premi asuransi kesehatan asuransi umum mengalami pertumbuhan 19,47% year-on-year (yoy) menjadi Rp5,83 triliun, dan klaim kesehatan juga tumbuh 7,99% menjadi Rp4,1 triliun. Dengan begitu, rasio klaim kesehatan di asuransi umum masih terjaga di level 70,32%. 

"Semoga dengan upaya-upaya di atas dapat menjaga rasio kalim di asuransi kesehatan ini," kata Bern.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper