Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AdaKami Salurkan Pinjaman Rp12,49 Triliun, Kredit Macet (TWP90) Dijaga Rendah

Penyaluran pendanaan oleh AdaKami mencapai Rp12,49 triliun per 6 November 2024 dengan rasio kredit macet (TWP90) 0,21%.
Ilustrasi Pinjol AdaKami mendapat sertifikat ISO 27001: 2023 soal keamanan data./ AdaKami.com
Ilustrasi Pinjol AdaKami mendapat sertifikat ISO 27001: 2023 soal keamanan data./ AdaKami.com

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penyelenggara P2P lending, PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) hingga saat ini menjaga rasio kredit macet (TWP90) pada level 0,21%, di bawah ketentuan regulator sebesar 5%.

Jonathan Kriss, Brand Manager AdaKami, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus menjaga kualitas kredit yang disalurkan.

"Hingga kini, penyaluran pendanaan oleh AdaKami terus bertumbuh sejak awal tahun hingga mencapai Rp12,49 triliun per 6 November 2024. Kami berharap penyaluran pendanaan yang sehat dan bermanfaat oleh AdaKami bisa terus bertumbuh hingga akhir tahun nanti," kata Jonathan kepada Bisnis, Rabu (6/11/2024).

Jonathan mengatakan, strategi AdaKami untuk menjaga TWP90 terjaga di bawah 5% adalah dengan lebih cermat memilah nasabah dan potensi pendanaan yang berkualitas melalui proses e-KYC (Know Your Customer) untuk mengenali konsumen lebih baik. 

"Kami juga terus mendorong edukasi literasi keuangan melalui serangkaian kegiatan dan sosialisasi kepada masyarakat, baik secara langsung maupun melalui media sosial," pungkasnya.

Adapun kondisi kredit macet atau TWP90 industri P2P lending secara keseluruhan saat ini masih terjaga di level 2,38% per September 2024, bahkan membaik dibanding 2,82% pada September tahun lalu.

Namun, OJK mencatat sebanyak 22 dari 97 perusahaan P2P lending tercatat mengalami kredit macet atau TWP90 di atas 5%. Jumlah ini setara 22,68% dari total perusahaan yang terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya Agusman mengatakan OJK telah memberikan surat peringatan kepada 22 penyelenggara P2P lending dengan TWP90 di atas 5% tersebut.

"Terhadap penyelenggara tersebut, OJK memberikan surat peringatan dan meminta penyelenggara membuat action plan untuk memperbaiki kualitas pendanaannya. OJK juga terus melakukan monitoring terhadap kualitas pendanaan LPBBTI dan akan melakukan tindakan pengawasan termasuk pemberian sanksi administratif dalam hal ditemukan pelanggaran terhadap ketentuan," kata Agusman.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper