Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT Great Eastern Life Indonesia mencatat bahwa bancassurance tetap menjadi kanal distribusi utama bagi perusahaan, dengan kontribusi sekitar 90% terhadap premi bisnis baru atau new business.
Berdasarkan laporan keuangan konvensional Great Eastern Life per Desember 2024, pendapatan premi perusahaan mencapai Rp3,58 triliun. Bancassurance Director Great Eastern Life Indonesia, Sisca, mengatakan bahwa bancassurance merupakan salah satu saluran distribusi utama di industri asuransi jiwa, termasuk bagi Great Eastern Life Indonesia.
"Kemitraan strategis dengan OCBC sebagai mitra bank utama terus memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan premi," kata Sisca kepada Bisnis, Kamis (13/2/2025).
Selain itu, Sisca menegaskan bahwa Great Eastern Life Indonesia berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan, sejalan dengan target 98% inklusi keuangan pada 2045. Menurutnya, dengan menyediakan solusi perlindungan finansial yang mudah diakses melalui kanal perbankan, Great Eastern Life Indonesia berperan dalam memperluas jangkauan asuransi bagi masyarakat.
Di tengah dinamika ekonomi saat ini, perusahaan tetap fokus pada penyediaan solusi perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Perlindungan dan perencanaan keuangan menjadi semakin penting. Oleh karena itu, perusahaan terus berupaya meningkatkan literasi keuangan dan menghadirkan inovasi dalam produk serta layanan, baik melalui kanal distribusi utama bancassurance maupun jalur lain seperti platform digital GoGreat dan asuransi kumpulan," jelasnya.
Baca Juga
Ke depan, perusahaan menargetkan pertumbuhan bisnis melalui kanal bancassurance, yang sejalan dengan komitmennya dalam mendukung target inklusi keuangan pemerintah sebesar 98% pada tahun 2045 sebagai bagian dari visi Indonesia Emas.
Kinerja bancassurance Great Eastern Life Indonesia yang mendominasi pendapatan premi sejalan dengan tren industri.
Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukan bahwa bancassurance masih menjadi kanal distribusi utama dalam industri asuransi jiwa pada periode Januari hingga September 2024.
AAJI mencatat bahwa kanal bancassurance berkontribusi sebesar Rp57,70 triliun terhadap total pendapatan premi industri asuransi jiwa, naik 2,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, kanal keagenan mencatatkan pendapatan Rp42,99 triliun, naik 2,5%. Di sisi lain, kanal distribusi lainnya mencatatkan pendapatan Rp31,57 triliun, mengalami penurunan sebesar 7,2%.