Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) membukukan laba bersih tahun berjalan konsolidasi senilai Rp6,9 triliun sepanjang 2024. Raihan laba ini tumbuh 5,30% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan dengan Rp6,55 triliun pada 2023.
Sementara, laba sebelum pajak konsolidasi BNGA mencapai Rp8,73 triliun, tumbuh 4,43% YoY dari Rp8,35 triliun pada 2023.
Dikutip dari laporan kinerja yang terbit di Harian Bisnis Indonesia, Kamis (20/2/2025), pertumbuhan laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga sebesar 8,61% YoY dari Rp22,3 triliun menjadi Rp24,23 triliun.
Namun, pada saat yang sama beban bunga meningkat 22,42% YoY dari Rp8,95 triliun menjadi Rp10,96 triliun. Dengan demikian, pendapatan bunga bersih turun tipis 0,64% YoY dari Rp13,35 triliun pada 2023 menjadi Rp13,27 triliun pada 2024.
Sepanjang tahun lalu, beban operasional selain bunga bersih CIMB Niaga susut 2,37% YoY dari Rp5,02 triliun menjadi Rp4,90 triliun. Selain itu, pendapatan non-operasional lainnya juga melonjak dari Rp22,3 miliar menjadi Rp379 miliar, sehingga laba sebelum pajak dan laba bersih perseroan terdongkrak.
Sejalan dengan pertumbuhan laba tersebut, aset konsolidasi perseroan tercatat tumbuh 7,73% YoY dari Rp334,37 triliun menjadi Rp360,22 triliun. Total dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 10,5% YoY menjadi Rp260,6 triliun dengan rasio dana murah (CASA) sebesar 66,0%.
Penyaluran kredit tercatat naik 6,9% YoY menjadi Rp228,0 triliun yang didorong oleh segmen UKM yang tumbuh 9,1% YoY, diikuti oleh korporasi yang tumbuh 8,3% YoY, dan konsumer yang meningkat 5,4% YoY.
Terkait dengan kinerja sepanjang 2024, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menyampaikan pencapaian tersebut mencerminkan keberhasilan strategi Forward23+ dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan di berbagai segmen bisnis utama.
"Kami dapat menghadirkan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, serta memberikan nilai positif bagi masyarakat luas, dengan tetap berfokus pada inovasi digital dan meningkatkan customer experience," ujarnya dalam keterangan resmi.
Dari sisi kualitas aset, CIMB Niaga mencatatkan rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 1,8% atau membaik dari 2,0% pada tahun sebelumnya. Rasio kecukupan modal (CAR) terjaga pada level 23,3% dan rasio loan to deposit ratio (LDR) sebesar 86,3%.