Bisnis.com, JAKARTA – Industri perbankan digital turut melirik peluang untuk mengadopsi teknologi blockchain untuk meningkatkan operasional bank pada masa mendatang.
Teknologi blockchain adalah basis data terdesentralisasi yang menyimpan data dalam blok yang dihubungkan menjadi rantai. Teknologi ini memungkinkan berbagi informasi secara transparan dalam jaringan bisnis. Teknologi blockchain paling lazim terdengar di masyarakat adalah perdagangan aset kripto seperti Bitcoin Cs.
Bank digital milik PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO), menilai bahwa penerapan teknologi blockchain di sektor perbankan Indonesia masih dalam tahap eksplorasi dan belum sepenuhnya diadopsi secara luas.
Direktur Digital dan Operasional Bank Raya, Lukman Hakim, menjelaskan bahwa hal itu dikarenakan berbagai faktor seperti regulasi, kesiapan infrastruktur, dan pertimbangan keamanan.
“Terkait dengan penerapan blockchain dalam operasional di Bank Raya, saat ini kami masih fokus beroperasi menggunakan teknologi Web2 dalam menjalankan operasionalnya,” katanya kepada Bisnis, dikutip Minggu (9/3/2025).
Namun demikian, pihaknya masih terus memantau perkembangan teknologi Web3 dan blockchain untuk mengevaluasi potensi penerapannya di masa depan, terutama dalam aspek yang dapat memberikan nilai tambah bagi nasabah dan meningkatkan efisiensi layanan perbankan. Menurut Lukman, teknologi itu dapat dimanfaatkan untuk pencatatan aset digital termasuk smart contracts dalam proses kredit berbasis digital.
Baca Juga
Di sisi lain, dia menyebut bahwa tantangan utama dalam implementasi blockchain di sektor perbankan adalah trilema blockchain yang mencakup keseimbangan antara keamanan (security), desentralisasi (decentralization), dan skalabilitas (scalability).
“Bank harus memastikan bahwa sistem tetap aman dan efisien tanpa mengorbankan salah satu aspek tersebut,” jelasnya.
Tantangan lainnya, menurut Lukman, berkutat pada infrastruktur yang memerlukan biaya investasi yang tinggi untuk membangun sistem blockchain yang aman, andal, dan dapat dioperasikan dalam skala besar.
Implementasi blockchain dalam ruang lingkup yang luas disebutnya membutuhkan sumber daya yang signifikan, baik dari sisi teknologi maupun sumber daya manusia yang memiliki keahlian khusus dalam bidang tersebut.
Sedangkan dari sisi regulasi, Bank Raya menyatakan menyambut baik fungsi pengawasan dan pengaturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di aset keuangan digital melalui Peraturan OJK (POJK) No. 27/2024. Penerapan dan pengembangan teknologi blockchain disebut dapat menjadi lebih optimal dan meminimalkan berbagai potensi risiko yang merugikan berbagai pihak.
“Namun, kami masih terus mengkaji terkait implementasi ketentuan tersebut kaitannya dengan pengembangan teknologi blockchain di Bank Raya,” tutur Lukman.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi blockchain di sektor perbankan akan mendorong decentralized finance yang memungkinkan masyarakat mengakses layanan keuangan tanpa perantara, seperti bank atau lembaga keuangan tradisional.
Harapannya, terdapat peningkatan dalam efisiensi, fleksibilitas, transparansi, dan aksesibilitas terhadap berbagai produk keuangan.
“Namun demikian, sifat decentralized finance yang tanpa batas dan anonim ini juga menghadirkan risiko-risiko seperti pencucian uang, pembiayaan teroris, polaritas pasar, dan isu mengenai perlindungan konsumen,” katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK bulanan, dikutip Rabu (5/3/2025).
Dia melanjutkan bahwa perkembangan blockchain masih terus didiskusikan oleh para pemangku kepentingan berbagai negara di level internasional, khususnya terkait pertimbangan antara manfaat dan dampak negatif yang mungkin timbul.
Hal tersebut juga menjadi salah satu panduan OJK dalam mencermati maupun merumuskan aturan mengenai adopsi blockchain di perbankan Tanah Air pada masa mendatang.
“OJK tentu saja menyadari pentingnya meningkatkan literasi masyarakat terkait teknologi blockchain ini, agar nanti pada waktunya masyarakat pengguna perbankan itu sudah siap untuk memanfaatkan kemajuan teknologi ini,” tutur Dian.