Bisnis.com, JAKARTA — PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) memanfaatkan momentum peningkatan kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri 2025 untuk mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan.
CNAF menargetkan penyaluran pembiayaan kendaraan baru, bekas, serta fasilitas dana atau refinancing secara agresif guna merespons meningkatnya permintaan menjelang Lebaran.
Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman, mengungkapkan bahwa tren tahun sebelumnya menunjukkan adanya peningkatan pembiayaan di industri multifinance selama Ramadan hingga Idulfitri.
“Umumnya, kebutuhan masyarakat akan meningkat menjelang Idulfitri dan pastinya turut berdampak pada minat masyarakat terhadap kebutuhan kendaraan serta dana tambahan untuk merayakan Lebaran. CNAF akan memanfaatkan momentum ini untuk menggenjot pertumbuhan kinerja perusahaan dengan menyalurkan pembiayaan kendaraan baru, bekas, maupun fasilitas dana/refinancing secara agresif,” kata Ristiawan kepada Bisnis pada Rabu (12/3/2025).
Ristiawan mengatakan CNAF menargetkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp1,87 triliun pada Februari dan Maret 2025, atau meningkat 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,56 triliun.
Secara keseluruhan, CNAF optimistis dapat menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp2,8 triliun pada kuartal pertama 2025, tumbuh 15% dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp2,4 triliun. Guna menarik minat konsumen, Ristiawan mengatakan CNAF menghadirkan berbagai penawaran khusus menjelang Lebaran, seperti suku bunga mulai dari 0% dan tenor hingga enam tahun.
Baca Juga
Perusahaan juga mengutamakan proses pembiayaan yang cepat, mudah, dan sederhana, dengan dukungan digitalisasi serta value proposition yang berfokus pada pengalaman pelanggan.
Selain itu, Ristiawan mengatakan bahwa untuk menjaga kualitas portofolio, CNAF menerapkan metode Risk-Based Pricing, di mana suku bunga ditentukan berdasarkan tingkat risiko nasabah. Metode ini bertujuan memastikan bahwa nasabah yang mendapatkan pembiayaan memiliki kualitas yang cukup baik.
Dalam upaya menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat, CNAF juga memperkuat proses Know Your Customer (KYC) dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. Perusahaan aktif mengingatkan nasabah untuk melakukan pembayaran angsuran lebih awal melalui WhatsApp dan teknologi voice robot.
Di sisi lain, CNAF melihat prospek pembiayaan syariah tetap menjanjikan pada tahun ini.
“CNAF melihat proyeksi pertumbuhan untuk pembiayaan syariah masih sangat berpeluang karena populasi umat Muslim di Indonesia cukup besar, sehingga sangat memungkinkan untuk dapat menyalurkan pembiayaan berbasis syariah,” pungkas Ristiawan.