Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga riset IFG Progress telah membuat penelitian tentang preferensi pasar terhadap asuransi di Indonesia. Hasil riset ini dipublikasi pada Senin 17 Maret 2025.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa penetrasi asuransi non wajib dan sosial tertinggi adalah produk asuransi kesehatan (62%) dan asuransi jiwa (36%).
Menariknya, dari responden yang telah memiliki asuransi dan berencana untuk membeli asuransi tambahan, asuransi pendidikan menjadi asuransi yang mendapatkan minat terbesar (23,4%), selain asuransi jiwa (22,2%).
"Alasan rencana pembelian ini didominasi oleh keinginan untuk mendapatkan perlindungan tambahan (46.2%), semakin menegaskan adanya dorongan dari dalam individu untuk membeli asuransi [internal factor]," tulis hasil riset tersebut, dikutip Sabtu (22/3/2025).
Sementara itu, responden yang belum memiliki asuransi memiliki kebutuhan perlindungan tertinggi pada pendidikan di masa depan (67,2%) dan biaya kesehatan (66,2%).
Hasil riset tersebut menyatakan bahwa hal ini sejalan dengan jenis asuransi yang dipertimbangkan untuk dimiliki di masa depan yang juga didominasi oleh asuransi pendidikan (50%), serta asuransi jiwa (46,5%) dan asuransi kesehatan (41,2%).
Baca Juga
Ditinjau dari segi segmentasi peminat, probabilitas kepemilikan asuransi pendidikan lebih tinggi pada individu yang telah menikah dan memiliki anggota rumah tangga setidaknya tiga orang. Hal ini mengindikasikan adanya kebutuhan atas asuransi pendidikan pada kelompok tersebut.
Adapun dalam metodologi penelitian ini, survei dirancang untuk melibatkan responden yang memenuhi kriteria tertentu, yaitu individu yang berusia di atas 18 tahun, memiliki jam kerja lebih dari 35 jam per minggu dan pendapatan di atas upah minimum regional sehingga dapat memenuhi kebutuhan pokok. Selain itu, responden juga harus memiliki tabungan, yang menunjukkan mereka tidak termasuk dalam kategori financially illiterate.
Pengumpulan data ini menggunakan survei online di mana wilayah survei yang ditargetkan pada penelitian ini adalah di seluruh ibu kota provinsi dari 34 provinsi (mengikuti jumlah provinsi yang ada di Indonesia per 2021).
Dalam hal komposisi responden, survei ini menargetkan sekitar 70% dari responden belum memiliki asuransi (baik non-sosial maupun wajib), sementara 30% sisanya adalah individu yang telah memiliki asuransi. Tujuannya adalah untuk memastikan convenience (kemudahan) dalam survei mengingat masih terbatasnya proporsi masyarakat yang memiliki asuransi.