Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK: Premi Asuransi Komersil turun 0,94% per Februari 2025

Pendapatan premi asuransi komersil per Februari 2025 mencapai Rp60,27 triliun, atau turun 0,94% secara tahunan (year on year/YoY).
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis - Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis - Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja premi industri asuransi komersil mengalami pelemahan pada dua bulan pertama tahun ini. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, mengungkapkan bahwa pendapatan premi asuransi komersil per Februari 2025 mencapai Rp60,27 triliun, atau turun 0,94% secara tahunan (year on year/YoY).

“Adapun kinerja asuransi komersil berupa pendapatan premi pada periode Januari—Februari 2025 sebesar Rp60,27 triliun atau turun 0,94% YoY,” kata Ogi dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Maret 2025 pada Jumat (11/4/2025). 

Ogi mengatakan premi tersebut  terdiri dari premi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 5,16% YoY dengan nilai sebesar Rp32,35 triliun dan premi asuransi umum dan reasuransi terkontraksi 7,17% YoY dengan nilai sebesar Rp27,91 triliun. 

Meski terjadi penurunan premi secara keseluruhan, OJK menilai kondisi permodalan industri asuransi masih tergolong solid. 

Risk based capital (RBC) industri asuransi jiwa tercatat sebesar 466,42%, sedangkan asuransi umum dan reasuransi sebesar 317,88%, keduanya masih jauh di atas ambang batas minimum sebesar 120%.

“Secara umum dapat kami sampaikan, permodalan industri asuransi komersil masih menunjukkan kondisi yang solid dengan industri asuransi jiwa serta asuransi umum dan reasuransi menunjukkan risk-based capital yang secara agregat masih baik, masing-masing Rp466,42% dan Rp317,88%, masih di atas threshold sebesar 120%,” kata Ogi.

Dari sisi aset, industri asuransi komersil menunjukkan peningkatan signifikan. Total aset mencapai Rp920,25 triliun atau tumbuh 115% YoY. Sementara itu, untuk asuransi non-komersil seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan serta program asuransi ASN, TNI, dan Polri terkait jaminan kecelakaan kerja dan kematian, total asetnya tercatat sebesar Rp221,45 triliun, tumbuh tipis 0,54% YoY. 

Secara keseluruhan, aset industri asuransi pada Februari 2025 mencapai Rp1.141,71 triliun, naik 1,03% YoY dibandingkan posisi yang sama tahun lalu yang sebesar Rp1.130,05 triliun.

Di sektor dana pensiun, total aset per Februari 2025 mencapai Rp1.511,71 triliun atau tumbuh 5,94% YoY. Program pensiun sukarela mencatat aset sebesar Rp381,13 triliun yang mana tumbuh 2,36% YoY, sementara program pensiun wajib memiliki aset Rp1.130,58 triliun atau naik 7,20% YoY. 

Namun, kinerja perusahaan penjaminan masih belum pulih. OJK mencatat nilai aset perusahaan penjaminan mengalami kontraksi 0,30% YoY menjadi Rp46,59 triliun pada akhir Februari 2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper