Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Produktif Pinjol: Menakar Strategi OJK dan Tantangannya

Penyaluran pembiayaan industri pinjaman online (fintech P2P lending) berada pada level 36,53%.
Warga mencari informasi tentang pinjaman oniline di Jakarta, Rabu (10/1/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mencari informasi tentang pinjaman oniline di Jakarta, Rabu (10/1/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Menilik data beban operasional industri, per Januari 2025 jumlah beban operasional industri P2P lending melesat 14,6% YoY menjadi sebesar Rp1,22 triliun. Dalam komponen tersebut, lonjakan paling besar disumbang oleh beban pemasaran dan periklanan yang tumbuh 37,2% YoY menjadi Rp384,24 miliar.

"Pastinya beban cost akan lebih besar, karena untuk pembiayaan produktif harus dilakukan secara hybrid, karena kita belum menganut full online automation dikarenakan infrastruktur untuk credit scoring belum memadai," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan, alih-alih mendorong perusahaan P2P lending mengucur pinjaman ke segmen produktif, menurutnya akan lebih efektif mendorong perbaikan kualitas kredit macet di sektor produktif.

Pada November 2024 lalu, pinjaman produktif memang sempat menjadi masalah utama kredit bermasalah P2P lending. Berdasarkan catatan OJK, per November 2024 terdapat 21 penyelenggara fintech P2P lending dengan TWP90 di atas 5%, di mana dari angka tersebut didominasi oleh penyelenggara yang fokus pada segmen produktif.

"Akibatnya lender pasti akan berpikir dua kali untuk menfokuskan pembiayaannya ke sektor produktif. Platform juga harus menjaga portofolio kinerjanya dari sisi kredit macet. Itu sebenarnya cara paling mudah untuk membuat platform shifting dari konsumtif ke produktif," ujar Huda.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper