Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiat CIMB Niaga hingga BCA Pacu Kredit saat Konsumsi Melemah

Pertumbuhan kredit konsumsi Maret 2025 sebesar 9,5% YoY lebih lambat dari pertumbuhan 10,2% YoY pada bulan sebelumnya.
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA – Perbankan menerapkan strategi antisipatif untuk mendorong pertumbuhan kredit di tengah kondisi pelemahan konsumsi dan penurunan daya beli masyarakat pada awal tahun ini.

Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit konsumsi sebesar 9,5% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp2.235,7 triliun pada Maret 2025, lebih lambat dari pertumbuhan 10,2% YoY pada bulan sebelumnya.

Berdasarkan Analisis Uang Beredar BI, pelambatan terjadi di semua jenis kredit konsumsi yakni kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), dan kredit multiguna yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mengamini bahwasanya pelambatan pertumbuhan kredit konsumsi terjadi di tengah fenomena tersebut. Kendati demikian, Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi menggarisbawahi bahwa tak semua komponen pembiayaan mengalami tren serupa.

“Untuk KPR, kami melihat perlambatan pertumbuhan. Namun, untuk kredit konsumsi lainnya masih mencatat pertumbuhan double digit,” kata pria yang akrab disapa Dede itu saat dihubungi Bisnis, Kamis (8/5/2025).

Menurutnya, pada bulan-bulan awal tahun ini, terdapat banyak momentum hari libur yang menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingkat penjualan. Terlepas dari itu, pihaknya menyatakan akan tetap menyalurkan kredit secara hati-hati dan optimistis mengenai pertumbuhannya ke depan.

“Prioritas utama tentunya melayani nasabah eksisting dan nasabah dari partner yang sudah terseleksi,” tutur Dede.

Mengacu pada presentasi perusahaan, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit konsumer sebesar Rp76,87 triliun pada Maret 2025, tumbuh 5,5% secara tahunan dari Rp72,87 triliun.

Penyaluran KPR mengalami kontraksi 2,7%, dari Rp42,94 triliun pada kuartal I/2024 menjadi Rp41,78 triliun pada kuartal I/2025. Namun, pinjaman kendaraan bermotor (auto loans) tumbuh positif 27,9% YoY menjadi Rp18,19 triliun, dari sebelumnya Rp14,22 triliun.

Kategori kredit konsumer yang terdiri dari kartu kredit, personal loan, dan lainnya tercatat sebesar Rp16,9 triliun, naik 7,6% dari sebelumnya Rp15,71 triliun. Total pinjaman yang disalurkan CIMB Niaga di luar pembiayaan syariah pun tumbuh 8,7% menjadi Rp230,09 triliun per kuartal I/2025.

Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memandang bahwa penyaluran kredit konsumer dipengaruhi berbagai faktor, termasuk pendapatan rumah tangga yang berkorelasi erat dengan kondisi ekonomi.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyebut bahwa pihaknya turut mencermati perkembangan ekonomi dan pola konsumsi masyarakat guna memastikan pertumbuhan kredit secara berkelanjutan.

“Kredit konsumer BCA naik 11,3% YoY menjadi Rp225,7 triliun per Maret 2025, ditopang KPR yang tumbuh 10,5% YoY hingga Rp135,3 triliun dan kredit kendaraan bermotor yang naik 12,3% YoY menjadi Rp67,1 triliun,” katanya kepada Bisnis, Rabu (7/5/2025).

BCA mencatat outstanding pinjaman konsumer lainnya yang didominasi oleh kartu kredit, meningkat 13,9% YoY hingga Rp23,3 triliun. Pihaknya juga melihat tren kenaikan permintaan kredit konsumer selama momentum Ramadan 1446 Hijriah yang berlangsung pada akhir kuartal I/2025 lalu.

Menurutnya, untuk mendorong penyaluran pembiayaan konsumer, BCA saat ini menghadirkan beragam promo menarik bagi segenap nasabah. Hal ini dilakukan untuk menstimulus permintaan kredit dengan pengenaan bunga yang terukur, sehingga keberlanjutan pembiayaan dapat terjaga.

Sebelumnya, BI mencatat laju pertumbuhan KPR melambat dari 10,7% YoY menjadi 8,9% pada Maret 2025, dengan total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp806,2 triliun.

Pertumbuhan KKB juga melambat dari 6,1% YoY pada Februari 2025 menjadi 5,9% YoY pada bulan ketiga tahun ini, dengan total kredit sebesar Rp144,8 triliun.

Sementara itu, kredit multiguna tercatat tumbuh 9,7% YoY pada Maret 2025, lebih rendah dari pertumbuhan 10,3% YoY pada bulan sebelumnya. Total kredit multiguna yang disalurkan mencapai Rp1.284,7 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper