Bisnis.com, JAKARTA – Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) dalam periode 2024 mencatatkan aset neto sebesar Rp2,53 triliun. Angka itu tumbuh 7,9% year on year (YoY) dibandingkan dengan aset neto periode 2023.
Berdasarkan laporan keuangan audited yang rilis di harian Bisnis edisi Senin (26/5/2025), DPLK Bank Jateng mencatatkan total investasi sebesar Rp2,54 triliun atau tumbuh 6% YoY.
Penempatan investasi paling besar pada deposito berjangka pada bank sebesar Rp2,35 triliun atau tumbuh 4,7% YoY, kemudian pada obligasi korporasi yang tercatat di bursa efek sebesar Rp187 miliar atau tumbuh 24% YoY.
Terakhir, penempatan investasi pada deposito on call pada bank sebesar Rp2 miliar yang baru dilakukan DPLK Bank Jateng tahun lalu.
Total pendapatan investasi DPLK Bank Jateng sepanjang 2024 tumbuh 24,9% YoY menjadi sebesar Rp166,05 miliar. Sementara total beban investasi sebesar Rp170,65 juta atau tumbuh 82,7% YoY.
Sepanjang 2024, DPLK Bank Jateng mencatat hasil usaha investasi sebesar Rp165,88 miliar, atau tumbuh 24,9% YoY. Pertumbuhan ini juga diikuti dengan hasil usaha setelah pajak sebesar 35,6% YoY menjadi Rp111,93 miliar.
Baca Juga
Di sisi lain, total liabilitas manfaat pensiun tercatat sebesar Rp2,53 triliun atau tumbuh 7,9% YoY. Sementara itu, total liabilitas di luar liabilitas manfaat tercatat sebesar Rp105,36 miliar atau tumbuh 9,5% YoY.
Sepanjang 2024 DPLK Bank Jateng mencatatkan total liabilitas sebesar Rp2,64 triliun atau tumbuh 7,9% YoY.