Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPLK Pertalife Targetkan Imbal Hasil Investasi 6,18% pada Akhir 2025

DPLK Pertalife membidik pertumbuhan imbal hasil investasi sebesar 6,18% sepanjang 2025
Peluncuran asuransi Pertalife./Istimewa
Peluncuran asuransi Pertalife./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Pertalife membidik pertumbuhan imbal hasil investasi sebesar 6,18% hingga akhir 2025 setelah mencatatkan kinerja positif sepanjang Januari–April 2025.

Pengurus Keuangan dan Investasi DPLK PertaLife Tomy Zulfikar mengatakan imbal hasil DPLK Pertalife mencapai 2,06% pada periode empat bulan pertama tahun ini.

"Atau kalau disetahunkan, diproyeksikan mencapai 6,18%," kata Tomy kepada Bisnis, dikutip Kamis (29/5/2025). 

Tomy mengatakan capaian per April 2025 masih berada dalam rentang target imbal hasil tahun ini yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

"Kinerja tersebut juga mencerminkan strategi pengelolaan portofolio yang adaptif dan prudent di tengah dinamika pasar," ujarnya. 

Adapun komposisi portofolio investasi DPLK Pertalife hingga saat ini masih didominasi oleh instrumen pendapatan tetap, seperti obligasi pemerintah dan korporasi yang memiliki peringkat tinggi. 

Tomy menjelaskan instrumen tersebut dipilih karena memberikan imbal hasil yang stabil serta profil risiko yang seimbang. Hal ini sejalan dengan prinsip pengelolaan dana jangka panjang yang menjadi karakteristik DPLK. 

"Ke depan, DPLK Pertalife secara bertahap akan mulai menyesuaikan alokasi investasinya dengan meningkatkan eksposur ke instrumen saham, seiring membaiknya outlook ekonomi domestik dan global setelah penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia," ujarnya. 

Tomy berharap diversifikasi ke instrumen saham tersebut dapat menjadi pendorong pertumbuhan portofolio jangka menengah-panjang, tanpa mengesampingkan prinsip kehati-hatian yang menjadi pilar utama DPLK Pertalife. 

"Sebagai bagian dari Pertalife Insurance, DPLK Pertalife berkomitmen untuk terus menghadirkan pengelolaan investasi yang optimal dan berkelanjutan, guna mendukung kesiapan finansial peserta menghadapi masa pensiun yang aman, sejahtera dan sehat sesuai semangat energizing your healthy life," kata dia.

Menilik kinerja investasi industri dana pensiun, total pendapatan investasi dana pensiun terkoreksi 8,3% year on year (YoY) menjadi Rp3,78 triliun per Februari 2025. Sejalan dengan hal itu, hasil usaha investasi industri dana pensiun juga turun 8,4% YoY menjadi Rp3,68 triliun.

Khusus bagi DPLK, total pendapatan investasi industri per Februari 2025 tumbuh 0,79% YoY menjadi Rp1,48 triliun, sementara hasil usaha investasi juga tumbuh 0,57% YoY menjadi Rp1,46 triliun.

Ditinjau dari rasio pengembalian investasi, return on investment (ROI) industri dana pensiun per Februari 2025 juga mengecil menjadi 1,01% dibandingkan dengan Februari 2024 sebesar 1,12%.

Khusus bagi DPLK, ROI per Februari 2025 berada di level 1,05%. Kinerjanya sedikit turun dibandingkan ROI pada Februari 2024 sebesar 1,09%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper