Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Tahun Lagi, Penetrasi Asuransi Dibidik 2,5%

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penetrasi asuransi dapat mencapai 2,5% dalam kurun 5 tahun mendatang mengingat potensi pasar yang ada di Indonesia.n
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penetrasi asuransi dapat mencapai 2,5% dalam kurun 5 tahun mendatang mengingat potensi pasar yang ada di Indonesia.
 
Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK, mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan penetrasi asuransi atau nilai premi bruto dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB).
 
“Beberapa tahun naiknya cuma nol koma,” kata Firdaus dalam konferensi pers penyelenggaraan acara Hari Asuransi oleh asosiasi perasuransian yang jatuh setiap 18 Oktober, Kamis (17/10/2013).
 
PDB Indonesia yang dianggap terus melesat dari tahun ke tahun membuat premi asuransi tampak kecil sehingga penetrasinya juga terkesan rendah. “Bilangannya kecil, padahal kita sudah ngos-ngosan.”
 
Firdaus menilai tidak adil jika penetrasi asuransi Indonesia dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura atau Malaysia yang memiliki PDB lebih rendah. Secara jumlah, premi asuransi di Indonesia dianggap lebih besar.
 
“Secara amount [jumlah] barangkali premi kita lebih besar, tapi begitu premi kita dibagi dengan GDP, kita lebih rendah daripada mereka. Penduduk Singapura berapa sekarang? Indonesia berapa, nyaris 250 juta.
 
Kalau pertumbuhan kita 2% saja setiap tahun, kita mengalahkan Singapura,” kata Firdaus.
Berdasarkan data kinerja industri keuangan yang dipublikasikan OJK, rasio premi bruto terhadap PDB pada 2012 sebesar 2,16% atau tumbuh dibandingkan dengan 2,06% pada 2011.
 
Penerimaan premi bruto industri asuransi pada 2012 sebesar Rp178,07 triliun atau tumbuh 16,29% dibandingkan dengan Rp153,13 triliun pada 2011. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan rata-rata premi bruto sekitar 18%.
 
Porsi terbesar premi bruto industri asuransi pada 2011 berasal dari industri asuransi jiwa dengan porsi 61%, diikuti asuransi umum serta reasuransi 25%, asuransi aparat negara 9% dan asuransi sosial 5%.
 
Apabila premi bruto dibandingkan dengan PDB Indonesia 2012 yang mencapai Rp8,241,9 triliun, maka nilainya mencapai 2,16%. Dalam kesempatan lain, Firdaus menyampaikan penetrasi asuransi di Thailand lebih dari 4%, Singapura dan Malaysia lebih dari 3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper