Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Ini, 23% Penduduk Ditargetkan Melek Jasa Keuangan

Melalui sejumlah strategi edukasi konsumen, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan tingkat literasi keuangan menjadi 23% pada tahun ini atau hanya tumbuh 2% dibandingkan dengan 21% pada 2013.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Melalui sejumlah strategi edukasi konsumen, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan tingkat literasi keuangan menjadi 23% pada tahun ini atau hanya tumbuh 2% dibandingkan dengan 21% pada 2013.

Kusumaningtuti Soetiono, Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, mengatakan regulator menargetkan peningkatan literasi keuangan setiap tahunnya.

“Harapannya tahun ini mau dinaikkan, ada sasarannya,” katanya seusai peluncuran Mobil Edukasi Keuangan (Si Molek) OJK di Pintu Barat Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2014).

OJK mengumumkan hasil survei pada 2013 yakni hanya 21,84% penduduk Indonesia yang memiliki tingkat literasi keuangan yang bagus (well literate) atau memahami dengan baik mengenai produk dan lembaga jasa keuangan.

Hasil itu memiliki arti yaitu hanya 22 dari 100 orang yang disurvei memiliki pengetahuan tentang lembaga keuangan serta jasa, produk, manfaat, risiko serta hak dan kewajibannya. Survei dilakukan di 20 provinsi dengan jumlah responden 8.000 orang pada semester I/2013.

Survei itu juga menunjukkan perbankan merupakan lembaga keuangan yang paling dikenal masyarakat. Dari sekitar 100 orang, 57 di antaranya sudah memanfaatkan produk perbankan, diikuti oleh asuransi (12 orang), multifinance (7 orang), pegadaian (5 orang) dan pasar modal (1 orang).

OJK pada tahun lalu juga mengumumkan hanya 20% orang dewasa di Indonesia yang memiliki rekening di lembaga keuangan resmi atau jauh tertinggal di bawah Filipina (27%), Malaysia (66%), Thailand (73%) dan Singapura (98%).

Untuk meningkatkan literasi keuangan itu, Kusumaningtuti mengatakan pihaknya akan berpedoman kepada Strategi Nasional Literasi Keuangan yang turut diluncurkan oleh Presiden RI pada November 2013.

Dalam strategi tersebut dicanangkan tiga pilar utama yakni program edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan, penguatan infrastruktur dan pengembangan produk dan layanan jasa keuangan yang terjangkau masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper