Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih BCA Meroket pada 2013, Ini Penyebabnya

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengungkapkan alasan laba bersih perseroan yang meroket ditengah perlambatan industri perbankan Tanah Air.

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengungkapkan alasan laba bersih perseroan yang meroket di tengah perlambatan industri perbankan Tanah Air.

Dalam laporan kinerja tahunan perseroan yang dipublikasikan, Kamis (13/3/2014), menyebutkan laba bersih yang didistribusikan kepada pemegang saham meningkat 21,6% menjadi Rp14,3 triliun dari realisasi 2012 sebesar Rp11,7 triliun.

"Sejalan dengan peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 24,4% menjadi Rp26,4 triliun dalam periode yang sama," katanya.

Secara keseluruhan, pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional selain bunga naik 22,1% menjadi Rp33,7 triliun.

Pendorong utama kinerja BCA yang kokoh adalah pertumbuhan portofolio kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkelanjutan dengan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang lebih tinggi.

Portofolio kredit BCA meningkat 21,6% menjadi Rp312,3 triliun, sedangkan DPK meningkat 10,6% menjadi Rp409,5 triliun. Perolehan dana murah tetap merupakan inti dari DPK BCA sebesar 78,9%.

Imbal hasil aset produktif yang lebih tinggi dan relatif stabilnya biaya bunga secara keseluruhan telah berkontribusi terhadap peningkatan NIM.

"Imbal hasil aset produktif naik menjadi 7,79% pada tahun lalu dibandingkan 7,41% pada 2012," paparnya.

Dia menyebutkan kinerja perseroan melebihi budget yang telah ditetapkan pada awal tahun. Pertumbuhan kredit melampaui target awal yang berkisar 15%-20%.

Sementara DPK tumbuh dalam jangkauan target yang berkisar 10%-15%. Kualitas kredit terjaga dengan baik dengan rasio NPL 0,4% lebih rendah dari rata-rata sektor perbankan.

Tahun ini, Jahja akan memperhatikan secara cermat ketidakpastian kondisi ekonomi global yang diperkirakan masih terus berlanjut disertai dengan kemungkinan adanya fluktuasi pasar keuangan.

"Direksi meyakini bahwa proses pemilihan umum akan berlangsung aman dan sesuai dengan aman sesuai dengan prinsip demokrasi yang berlaku," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper