Bisnis.com, NUSA DUA, BALI – Menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Indonesia dinilai rawan menghadapi beberapa risiko di sektor industri keuangan, salah satunya adalah kesiapan para pakar di bidang manajemen risiko.
Antonius Alijoyo, pimpinan Center for Risk Management Studies (CRMS), mengatakan yang perlu mendapat perhatian adalah kesiapan Indonesia dalam menyiapkan talent yang cukup di bidang tersebut.
“Talent juga harus disiapkan di berbagai bidang assurance lainnya, misal GCG officer, compliance officer, auditor, dan lain-lain,” ungkapnya di sela-sela acara Bali Enterprise Risk Management 2014, Jumat (5/12/2014).
Tanpa persiapan yang memadai, lanjutnya, bisa jadi Indonesia akan kebanjiran profesional di sektor keuangan dari negara lain.
Apalagi saat menghadapi MEA pada akhir 2015 nanti, dia menilai Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan nasional apalagi menjadi penyedia profesional di kawasan Asean.
Selain itu, perlu dicermati juga mengenai isu cyberrisk dan social risk yang saat ini menjadi agenda internasional bagi berbagai negara untuk menyiapkan diri mereka dengan lebih baik.